ITS News

Minggu, 29 September 2024
27 Maret 2006, 13:03

Kembangkan Apa yang Kita Punya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

LP3M (Lembaga Pembentukan dan Pengembangan Pemikiran Mahasiswa) mengadakan Talk Show bertemakan Refleksi Iptek Dunia Ketiga, Minggu kemarin (26/3). LSM ini ingin membuka paradigma mahasiswa tentang realitas yang ada, terutama dunia yang dekat dengan kehidupan mereka.

"Kami ingin mengembangkan paradigma yang ada di mahasiswa. Karena ITS kampus teknik, pertanyaan untuk membukanya adalah apa yang kurang dengan teknologi? dan apa solusi kekurangan tersebut?" ujar Dimas, Ketua LP3M.

Di dunia ketiga yang banyak terdiri dari negara-negara muslim, teknologi justru tidak berkembang maju. Termasuk di Indonesia, perkembangan teknologi justru malah merusak alam dan menambah boros penduduknya yang konsumtif. Untuk membahas hal tersebut, tiga orang pembicara diundang di acara ini yaitu, Daniel Rosyid-Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Surabaya, Abdullah Shahab dari ITS, dan Taufik dari Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) Syariah Surabaya.

Taufik, salah satu pembicara menyayangkan Indonesia yang saat ini belum bisa menciptakan teknologi sendiri dan lebih cenderung konsumtif. Dia mengikrarkan, "Kita tidak akan menambah sebelum kita bisa menciptakannya. Kita tidak akan menambang sebelum kita bisa sendiri menambang kekayaan kita". Karenamenurut Taufik, kalau diri sendiri yang mengembangkan tentunya tidak akan merusak barang yang dimilikinya.

Abdullah Shahab, salah satu pembicara menceritakan, "Dulu waktu saya masih kecil, selesai main bola dan saya haus, minumnya langsung di sungai. Itu seratus persen Aqua. Sekarang kenapa tidak bisa, tercemar karena dirusak."

Akar permasalahannya, menurut Shahab, dunia ketiga ini tidak mandiri dengan perkembangan teknologi. Ditambah sistem yang ada cenderung mempertahankan ketidakmandirian itu. "Kalau kita mau maju kita harus mandiri. Salahnya, teknologi kita mencontoh kemampuan orang lain, padahal sebenarnya kita sendiri belum tentu perlu teknologi itu atau malah teknologi itu akan merusak alam kita. Mengapa kita tidak mengembangkan teknologi yang sebenarnya Allah telah menganugrahkannya pada kita dan merawatnya?" ujar Shahab.

Menurut Dosen Teknik Mesin ini, teknologi yang seharusnya dikembangkan di Indonesia adalah kelautan, petanian, holtikultur, dan perkebunan. Dia mencontohkan saking kayanya kekayaan kelautan Indonesia, perampok dari Jepang dan Korea selalu mengambil kekayaan laut kita itu dengan jumlah yang tidak sedikit. Negara-negara yang maju itu makmur dengan mengeksploitasi negara dunia ketiga.

Jika Shahab memberikan solusi kemandirian, Daniel Rosyid mengusulkan pembuatan agenda dengan dasar Al Quran untuk umat muslim, khususnya Indonesia. Menurutnya kalau agenda itu tidak disusun, umat muslim akan semakin ketinggalan.

"Kita harus susun visi misi kita hingga tahun 2025 yang mengungkap, sebenarnya umat ini mau apa? Misalnya pada tahun 2025 kita harus sudah punya berapa perguruan tinggi sekelas MIT, berapa rumah sakit Islam yang berkelas, atau lainnya. Karena kalau tidak, kita akan disibukkan dengan agenda orang lain dan mempermudah kita agar diperdaya oleh isu-isu sesaat," ujar Ketua PII kota Surabaya ini.(mac/rin)

Berita Terkait