ITS News

Minggu, 29 September 2024
03 April 2006, 15:04

Perlu Aksi Nyata Membangun Basis Massa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sirmadji yang kini menjabat anggota DPRD Tingkat 1 Jawa Timur ini menandaskan, setidaknya perlu aksi yang nyata di dalam masyarakat untuk dapat membangun basis massa. "Masyarakat sekarang ini sangat butuh perhatian, anda semua sebagai mahasiswa dan sudah seharusnya bisa membuat sesuatu yang bisa dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat. Demo boleh saja, asal juga diimbangi juga dengan kegiatan yang menyentuh aspek sosial," kata Sir kepada para peserta PMOM.

Pria kelahiran Trenggalek, 7 Juli 1956 ini menerangkan, selain aksi yang nyata, untuk membuat basis massa diperlukan suatu kepastian akan lawan bersama dalam jangka waktu yang panjang. "Dalam basis massa, salah satu motor penggeraknya adalah adanya lawan bersama. Bila sekelompok orang memiliki misi bersama dan sudah berkumpul, tapi tidak ada lawan maka bisa jadi akan mati kreatifitas kelompok tersebut, karena mereka tak ada tantangan untuk terus berkembang," jelas Sir.

Sir juga memberikan trik bagaimana cara membangun basis massa yang kuat. "Untuk langkah awal yang perlu dilakukan adalah proses infiltrasi atau penyusupan dalam masyarakat. Dalam proses ini kita menganalisa tentang apa yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Semakin homogen suatu masyarakat maka semakin mudah pula kita mengelolanya," jelas Sir. Pria yang memakai pakaian serba hitam ini menambahkan bahwa proses infiltrasi akan mudah dilakukan jika kita mampu menyelesaikan suatu masalah yang fenomenal dalam masyarakat.

"Setelah infiltrasi, langkah selanjutnya adalah memberikan ideologi kita. Dalam fase ini ideologi kita dituntut memberikan jawaban nyata bagi masyarakat. Pemahaman tentang ideologi ini dapat dibangun dengan kontinuitas komunikasi dengan masyarakat, karena hubungan emosional itu sangat besar kekuatannya," jelas pria lulusan S2 Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Malang (IKIP Malang) ini.

Jika pemahaman tentang ideologi sudah tertanam dalam masyarakat, maka langkah selanjutnya adalah membangun soliditas gerakan. "Bila merasa senasib, dan seperjuangan, maka dalam masyarakat dengan sendirinya akan timbul soliditas perjuangan. Kita tinggal mengarahkannya ke jalur yang benar, karena mobilisasi massa itu sangat rentan dengan tindak anarkhi jika tidak ada manajemen yang baik," jelas Sir. (Jie/rin)

Berita Terkait