ITS News

Minggu, 29 September 2024
09 April 2006, 13:04

Seminar Pornografi dan Pornoaksi : Lingkungan-lah Penyebab Abnormal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Forum Ukhuwah dan Kajian Islam (FUSI ) Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Kimia menggelar Seminar Pornografi dan Pornoaksi Sabtu pagi (8/4) ini. Bertempat di ruang seminar Perpustakaan Pusat ITS, sekitar 80 peserta mengikuti acara yang digelar . Salah satu wacana menarik yang dibahas yaitu tentang perilaku homoseksual. Tak tanggung-tanggung, dua pakar pembicara pun didatangkan dari Universitas Airlangga. Mereka adalah Sanny Prakosa W S Psi, dosen fakultas psikologi Unair dan M Anwar Djaelani, alumnus Program Magister Ilmu Sosial Pps Unair.

Bermula dari pertanyaan seorang peserta terkait dengan perilaku homoseksual. ”Apakah homoseks termasuk alami. Kenapa bisa terjadi seperti itu dan gimana caranya biar jeruk nggak makan jeruk?,” tanyanya mengundang tawa peserta yang hadir. Sanny Prakosa yang ahli di bidang psikologi pun segera menjawab.

Dosen Unair ini mengatakan, awalnya ketimpangan perilaku dianggap masyarakat merupakan suatu gangguan. ”Tapi pada akhir 80-an hingga sekarang, masyarakat tidak lagi mempermasalahkan perilaku abnormal ini, tapi lebih berfikir untuk mencari apa penyebabnya,” paparnya.

Dilihat dari proses perkembangannya, imbuh Sanny, yang menggerakkan situasi seseorang terkena homoseksual adalah mekanisme kehidupannya mulai dari masa kanak-kanak. ”Misalnya dia melihat ada figur ayah atau ibu ter-apa-lah. Sehingga secara fisik dilahirkan sebagai seorang laki tapi saat dewasa dia merasa perempuan,” tandas pria berkumis ini. Artinya, saat dia dewasa tidak sreg dengan kodratnya karena proses naluri yang berjalan adalah sosok perempuan. Kemungkinan yang lain, sebab ketidakhadiran salah satu figur dari ayah atau ibu. ”Tanpa sadar, yang masuk dalam dirinya bercampur baur antara identitas laki-laki dan perempuan,” komentar Sanny.

Sementara itu, pembicara lain, Anwar Djaelani pun menyatakan hal yang senada. Ia menegaskan bahwa perilaku ini tidak bisa disebut sebagai sesuatu yang alami. ”Nggak bisa dituduh homoseksual sebagai takdir. Ini tidak tepat karena pada dasarnya semua insan lahir sebagai heteroseksual. Lingkunganlah yang berperan menjadi penyebabnya.

Misalnya, mereka melakukan pemberontakan berlebihan karena pernah mengalami penyelenehan,” tegasnya memberikan contoh. Oleh karena itu, Anwar pun memberikan alternatif solusi untuk mengatasinya. ”Lingkungan harus mengkontrol perilakunya secara benar. Ini merupakan telaah secara psikologis. Karena memang perilaku mereka banyak diwarnai oleh lingkungan. Maka faktor inilah yang harus memperbaikinya,” tandas pria berkacamata ini.

Untuk itu, imbuh Anwar, seperti dalam hadist, Rasululah mewanti-wanti jika ingin melihat orang maka lihatlah dengan siapa dia bergaul. ”Penting ingat hadist nabi itu. Modal kita baik, tapi lingkunganlah yang mewarnai sebab semua anak bayi lahir seperti kertas putih. Nah, pikiran kita semakin berkembang dan dipengaruhi lingkungan, makanya pilih teman bergaul,” pesannya kepada peserta. (th@/rif)

Berita Terkait