ITS News

Minggu, 29 September 2024
11 April 2006, 19:04

Rahayu, Satu-Satunya Wanita Anggota Laskar Ronggolawe

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Diantara para penghuni Panti Wredha Hargo Dedali, ada salah seorang ibu yang yang menarik perhatian para rombongan mahasiswa BEM ITS. Sabtuning Rahayu, begitulah biasa ibu ini dipanggil. Walaupun sudah berusia 82 tahun, ingatan serta ucapan ibu ini masih lancar. Bahkan ia sangat suka bercanda. Ia mengaku kalau ia berada di panti tak ada masalah dengan keluarganya. Hal itu semata-mata karena ia ingin berkumpul dengan teman-temannya. "Saya sumpek lho dek kalau di rumah, pengen disini saja, banyak temannya," kata Rahayu.

Ia membenarkan kalau dirinya memang satu-satunya wanita Laskar Ronggolawe."Saya dulu masuk jadi anggota Ronggolawe di masa Belanda, waktu itu saya satu-satunya wanita yang masuk Laskar Ronggolawe," ungkap Rahayu. Ia mengaku sangat kagum pada tokoh Jenderal Sudirman. "Pak Dirman itu orangnya tinggi besar, gagah, dan tampan, mukanya bersih. Dan yang paling saya ingat, ia sangat rajin beribadah," kata Rahayu. "Saya sempat mengawal Pak Dirman di daerah Jatirogo. Saat itu Pak Dirman hampir terbunuh karena ada teman kami yang berkhianat, tapi dengan kuasa dan izin Gusti Allah, beliau bisa selamat. Dan orang yang berkhianat itu akhirnya tewas tangan NICA," lanjutnya.

Rahayu juga bercerita tentang masa romansa saat di medan laga. "Saya dulu jadi primadona lho, banyak anak – anak TRIP yang naksir sama saya, tapi saya tolak. Dan akhirnya hatiku jatuh pada salah seorang diantara mereka," kata nenek itu sambil tertawa. Ia juga menjelaskan kalau kisah romantisme di medan laga tersebut sangat terasa indah baginya. "Wah itu kenangan indah dek, saya nggak bisa cerita banyak, karena saya nggak bisa menggambarkan suasana hati saya waktu itu," kata Rahayu.

Nenek yang sudah banyak memiliki cicit ini juga mengaku menguasai lima bahasa yaitu Inggris, Belanda, Jepang, Indonesia, dan Jawa. Tak hanya itu saja, ia bahkan hafal beberapa lagu dari negara-negara tersebut. Bahkan di kesempatan tersebut tersebut ia menyanyikan tiga buah lagu dari tiga negara asing itu, yaitu Bunga Anggrek (dalam bahasa Belanda), Sakura (dalam bahasa Jepang), dan One Day (dalam bahasa Inggris).

Srikandi asli Surabaya itu kini terbaring lemah di Panti Wredha Hargo Dedali Surabaya, karena saat ini ia sering sakit-sakitan. "Saya ndak mau banyak ngrepotin orang lain. Kalau saya ingin makan atau buang air, saya juga bangun sendiri," kata Rahayu. Suasana haru dan bangga menyelimuti seluruh anggota rombongan BEM ITS saat berpisah dengan Srikandi pembela bangsa tersebut. (Jie/tov)

Berita Terkait