ITS News

Minggu, 29 September 2024
15 April 2006, 14:04

Dosen ITS Dapat British Competitive Grant

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pemberian penghargaan itu merupakan serangkaian dari kunjungan Duta Besar Inggris Charles Humfrey pada November tahun lalu, yang telah memberikan dana sebesar 15 ribu dollar AS untuk program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Sedang sisanya, lebih dari 5 ribu dollar AS disiapkan ITS sebagai bagian dari program socio-cohesiveness.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, mengatakan bahwa ke depan jika program pengentasan kemiskinan itu dapat berjalan dan mempunyai dampak terhadap masyarakat didalam mengurangi jumlah angka kemiskinan, bukan tidak mungkin program semacam ini akan dikembangkan. Tidak hanya grant dari Duta Besar Inggris, tapi juga negara asing lainnya.

”Karena itu pada tahap pertama ini kita harus menjadikan program ini sebagai model, yang dengan model itu nantinya bisa ditawarkan ke negara-negara asing lainnya. Saya yakin jika memang mempunyai dampak signifikan, mereka akan terus membantu. Sekarang bagaimana program ini bisa ditunjukkan keberhasilannya dan mempunyai efek terhadap masyarakat miskin,” katanya.

Dikatakan Nuh, ITS akan senang hati mengalokasikan dana tersebut untuk program-program pengentasan kemiskinan. Tentu syaratnya bukan program pelatihan, tapi program yang langusng memiliki dampak langsung terhadap pengurangan kemiskinan.

Sementara itu, Dra Agnes Tutik Rumiati MSc selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut, mengatakan bahwa hingga batas akhir pengumpulan usulan proposal akhir Februari lalu telah terkumpul sebanyak 15 proposal terkait dengan berbagai program untuk tiga kategori bidang meliputi pendidikan, ekonomi dan pembangunan infrastruktur.

”Setelah melalui seleksi yang melibatkan Kedubes Inggris, Menko Kesra, LSM dan ITS, maka ada dua belas proposal yang ikut dinilai dan dipresentasikan, dan dari keduabelas dipilih empat terbaik, masing-masing terbaik pertama mendapatkan dana sebesar 10 ribu dollar, peringkat kedua dan ketiga 5 ribu dollar dan peringkat keempat 3 ribu dollar. Kami berharap programnya akan segera diimplementasikan, mengingat pada Desember 2006 akan dilaporkan hasilnya,” katanya.

Diungkapkan Agnes, ada lima kriteria penilaian yang masing-masing memiliki bobot berbeda, meliputi dampak dari program yang diajukan, keberlanjutan program, relitas dan efektifitas pembiayaan, inovasi, dan manfaat bagi masyarakat yang mendapatkan program tersebut. (Humas/ftr)

Berita Terkait