ITS News

Minggu, 29 September 2024
21 April 2006, 20:04

ITS-SNCF Lakukan MoU Kelayakan Kereta Api Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kamis (20/4), ITS menandatangani MoU dengan Societe Nationale Des Chemis De Fer Francais (SNCF). Kerjasama ini terkait dalam hal program studi kelayakan sistem transportasi kereta api di Surabaya. Bertempat di Rektorat lantai 3 ITS, penandatangan MoU dilakukan disela-sela Seminar Pengembangan Sistem Transportasi Kota Berbasis Rel.

Menurut ketua panitia seminar, Ir Ervina Ahyudanari ME, program ini masih dalam perencanaan matang walaupun belum mendetail. “Memang, apa yang akan dilakukan dalam studi kelayakan itu belum detail, tapi kapan pelaksanananya kami sudah sepakat mulai Agustus,” katanya.

Karena berhubungan dengan sistem transportasi, lanjut Kepala Laboratorium Transportasi Teknik Sipil ITS, membuat studi kelayakan ini tidak hanya berkutat dengan perkereta apian saja. “Ini karena juga yang diinginkan pihak SNCF terkait pula dengan integrasi moda transportasi di Surabaya. Sehingga, atas dasar itulah maka studi kelayakan nantinya akan menyangkut pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Walikota Surabaya (Wawali), Drs Arif Afandi, sangat mendukung rencana penataan sistem transportasi Surabaya berbasis rel. ”Ke depan pilihan realistis pengembangan sistem transportasi di Surabaya mungkin memang jatuh pada kendaraan berbasis rel, karena untuk melakukan pembangunan dan penambahan jalan sulit dilakukan,” ulasnya.

Menurut Arif, pertambahan jumlah kendaraan di Surabaya per tahunnya rata-rata mencapai 10 persen. Padahal, dalam selang lima tahun terakhir, penambahan jalan tidak ada peningkatan signifikan. ”Ini artinya, jika tidak segera dilakukan penataan sistem transportasi di Surabaya, maka kemacetan dan berbagai persoalan berkait dengan transportasi di kota ini akan bermunculan,” tandasnya.

Dalam paparan lain, Jean Pierre, salah satu anggota SNCF, mengatakan Prancis dikenal memiliki teknologi maju di bidang transportasi. Selanjutnya Jean memaparkan gambaran tentang bidang yang dilakukan oleh perusahannya selama ini, utamanya yang bergerak di bidang perkeretaapian. Diantaranya, dalam transpor penumpang dan barang, eksploitasi dan perawatan perekeretaapian, manajemen infrastruktur serta rekayasa perkeretaapian.

Untuk itu, Jean mengatakan sangat tertarik menjajaki sistem transportasi yang berbasis rel di Surabaya. Nantinya, dari kesepakatan yang telah dibuat, diharapkan akan ada tindak lanjut untuk menghasilkan sesuatu di bidang transportasi, yang bermanfaat bagi kota-kota besar di Indonesia, khususnya bagi Jatim.

”Dengan saling memberi gambaran tentang keadaan dan kondisi infrastruktur, baik di Prancis, Indonesia, dan terutama di Jatim, pengembangan sistem transportasi kota bisa dikembangkan dengan baik, terutama mengetahui masalah dan menemukan solusi dari masalah transportasi yang sedang dihadapi,” terangnya. (th@/asa)

Berita Terkait