ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 April 2006, 13:04

Sineas Muda Berkumpul di FFI PIMITS 9

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

FFI yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan PIMITS 9 kali ini menampilkan konsep acara yang cukup unik. Hal itu terlihat dari desain ruangan yang dipakai yakni layaknya barak darurat militer. Bentangan kain yang didominasi warna hitam menjadi tenda yang cukup besar untuk menampung puluhan peserta yang hadir.

Dijelaskan oleh Asruldin Azis sebagai ketua panitia bahwa konsep ruangan ini dipakai karena ruang utama Grha ITS yang cukup terang sehingga tidak kondusif untuk diadakan acara pemutaran film. Diakui oleh Reni, salah satu peserta yang hadir bahwa konsep ruangan pemutaran film ini cukup unik. “Sayangnya di dalam panas banget,” ujar Reni menjelaskan.

Yang diputar dalam acara ini merupakan film yang telah mengikuti Kompetisi Film Indie Nasional. Asrul menjelaskan bahwa dari 32 sineas yang mendaftar hanya 23 peserta yang mengumpulkan karyanya. Dari 23 film itu hanya 18 yang diputar pada festival yang dimulai sejak jam sepuluh pagi ini. Rata-rata durasi untuk sebuah film berkisar antara 10 hingga 15 menit.

Dan tidak hanya dari ITS saja, banyak juga peserta yang berasal dari luar ITS. Dalam catatan panitia, hampir separuh karya yang dikirimkan menrupakan karya mahasiswa ITS sendiri. Contoh saja film Setetes Embun Di Pagi Hari dan Traumatic karya mahasiwa Despro ITS. Sebagian dari karya tersebut merupakan karya dari mahasiswa Unair, IKJ, dan UGM.

Uniknya beberapa karya ternyata diproduksi oleh siswa SMA yakni SMA 5 Surabaya, SMA 3 Sidoarjo, dan SMA 1 Krembung. Siswa SMA 3 Sidoarjo Selasa (25/4) itu terlihat mengajak sebagian krunya untuk menghadiri pemutaran filmnya dalam Festival Film Indie ini. Aulia, salah satu pemeran dalam film produksi SMA 3 Sidoarjo, mengaku banyak mendapatkan hambatan saat melakukan proses produksi film. “Kita hanya pake alat seadanya, trus cuaca yang gak cerah juga sempat bikin kami putus asa,” ujar siswi kelas satu yang aktif di kegiatan teater sekolah ini. Film karya siswa SMA 3 Sidoarjo ini melibatkan lebih dari 20 orang dengan pengambilan gambar yang relatif cepat. “Pengambilan gambar film ini cuma tiga hari saja,” terang Riska, salah satu kru produksi.

Nantinya, dari sekian banyak film akan diambil pemenang yang dibagi pada enam kategori yaitu Film Favorit, Skenario Terbaik, Sutradara Terpuji, Penata Musik Terpuji, Sinematografi Terpuji, dan Editing Terbaik. Hadiah yang ditawarkan panitia pun tidak sedikit yakni total berjumlah tujuh juta rupiah. Untuk melakukan penjurian, panitia menunjuk beberapa praktisi dan akademisi untuk menjamin proses penjurian berjalan obyektif. Juri-juri tersebuat adalah Sartono Adhi yang merupakan salah satu staff pengajar pada Komunikasi UK Petra, Don Ariadian yang merupakan praktisi dari sebuah publishing house, dan Julivar M Junus yang juga seorang praktisi perfilman.

Setelah semua film diputar, acara FFI ini diramaikan oleh penampilan band indie Alpha November yang menyanyikan beberapa lagu. Band yang mengusung musik bernuansa britpop ini membawakan single mereka Indera Keenam dan lagu I Will Fly dari Ten 2 Five. Diakhir penampilan mereka menghadirkan lagu dari Iwan Fals yang berjudul Pesawat Tempur. Asrul pun mengaku puas dengan diadakannya acara ini, baginya acara apresiasi terhadap film indie harus sering diadakan. “Ini semua untuk memajukan industri perfilman Indonesia dalam mencari sineas-sineas muda berbakat,” tegas Asrul.(ap/ftr)

Berita Terkait