Sebanyak 39 anak dari keluarga kurang mampu binaan Pondok Pesantren Hidayatullah, kemarin (30/4), mengikuti khitanan massal yang diadakan mahasiswa D3 Teknik Kimia ITS. Pagi sebelum melaksanakan khitanan, pihak panitia menjemput peserta dan mengajak berkeliling areal kampus ITS dengan mobil kereta kelinci. Peserta pun tampak gembira mengikuti arak-arakan menjelang khitanan yang akan diadakan di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kejawan Gebang ini.

Dikatakan ketua panitia acara ini Syaiful Hadi , khitanan massal ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan paska pengkaderan Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD). ”Kami alumni ke-16 LKMM-TD D3 Teknik Kimia ITS memang merasa perlu diadakan kegiatan sosial semacam ini. Setidaknya dapat membantu dalam biaya khitan keluarga berekonomi lemah,” ungkap mahasiswa angkatan 2005 ini.

Khitanan massal ini diikuti berbagai usia, mulai dari empat tahun sampai dengan 19 tahun. Asal tempat tingal pun beragam, mulai dari Kejawan Gebang, Keputih, Putat Jaya, Makam Rangkah bahkan sampai dari Sidoarjo. Semua peserta memang dari keluarga binaan Pondok Pesantren Hidayatullah yang sebagian besar berprofesi sebagai pemulung.

Sebelum memasuki ruang operasi kecil, panitia telah mengemas acara hiburan. Mulai dari pembagian hadiah melalui kuis pertanyaan seputar Islam, senandung Nasyid dan pemutaran film kartun. Usaha panitia ini rupanya berhasil mengurangi ketegangan peserta.

Dani Irawan misalnya, saat ditanya ITS Online disela-sela pemutaran film siswa kelas tiga SD Inpres Keputih ini mengatakan tidak takut di-khitan. ”Tidak takut mas, kan pakai laser jadi tidak sakit,” kata Dani didampingi kedua orang tuanya.

Sementara itu, peserta tertua yakni 19 tahun, tak lain adalah Steven seorang mualaf asal Papua. Steven sendiri masih berstatus mahasiswa di Universitas Hang Tuah Surabaya dan tinggal di daerah Keputih. ”Ini memang sudah niatan saya sendiri,” katanya sambil tersenyum.(asa/rif)