ITS News

Senin, 30 September 2024
09 Mei 2006, 13:05

Guru Besar yang Hobi Bersepeda

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bagi Sugeng, bersepeda selain karena hobi juga hemat energi, hemat biaya serta sudah pasti sehat. Karenanya Sugeng sering mengisi waktunya dengan bersepeda. ”Ini saya jalankan seminggu penuh pulang-pergi dari rumah ke kampus manakala di kampus saya pastikan tidak ada kegiatan ke mana-mana,” ungkap Prof Dr Ir Sugeng Winardi M.Eng.

Ayah tiga putra ini mengakui kebiasaanya untuk bersepeda telah lama ia jalankan, karena itu ia tidak merasa malu atau pakewuh dengan koleganya yang ke kampus dengan mengendarai mobil. ”Buat apa malu segala, karena kebetulan rumah saya dekat dengan kampus dan bisa ditempuh dengan bersepada dalam waktu hanya lima menit. Kalau menggunakan mobil justru lebih lama, karena harus mengeluarkan mobil dari garasi kemudian memanaskannya terlebih dahulu,” jelas dokter lulusan Hiroshima University, Jepang ini.

Sugeng akan dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang ilmu Transport Phenomena pada Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Kimia, Rabu (10/5) mendatang. Bidang yang diperdalamnya itu, sedikit banyak telah mempengaruhi jalan hidupnya yang selalu merasa kecil dan tidak mampu bekerja sendiri jika tidak dibantu oleh tim atau orang lain. ”Ini mungkin yang begitu membekas setelah sekian lama saya mempelajari dan menekuni bidang ilmu transport phenomena,” terang pria kelahiran Nganjuk, 16 September 1952.

Betapa tidak, katanya menjeleskan tentang ilmu yang diperdalamnya itu, pada fenomena pembakaran misalnya, proses itu sangat kompleks dan tergantung pada lintas hubungan antara proses perpindahan massa, perpindahan panas, kinetika kimia dan aliran fluida yang terjadi secara simultan. ”Transport phenomena adalah sebuah peristiwa yang sesungguhnya terjadi secara alami dan universal di dalam kehidupan ini, hanya saja kita perlu mempelajarinya agar prosesnya dapat berlangsung optimal dan sesuai yang diharapkan,” katanya.

Dalam orasi ilmiah yang bakal dibacakan dihadapan sidang senat terbuka Rabu, 10 Mei mendatang, Sugeng bakal menyinggung tentang bidang ilmu yang diperdalamnya berkait dengan peran dan hubungannya dalam teknik kimia. ”Dulu ketika teknologi informasi atau komputerisasi belum begitu memasyarakat, mempelajari bidang ilmu transport phenomena, merupakan sesuatu yang rumit dan berat, karena memang mau tidak mau harus dilakukan lewat berbagai eksperiman atau percobaan. Tapi kini berkembangannya berbeda, melalui simulasi dengan software tertentu kita sudah dapat merancang dan mendesain bagaimana transport phenomena yang akan terjadi, sehingga relatif lebih mudah,” katanya.

Meski demikian, katanya menambahkan, tetap saja di Indonesia masih menemui kendala, mengingat kemampuan komputer yang ada masih sangat terbatas. Sebagai misal, untuk melakukan sebuah perhitungan dari satu variabel saja, masih membutuhkan sekitar sepuluh hari, pungkas Sugeng. (Humas/rif)

Berita Terkait