ITS News

Minggu, 29 September 2024
19 Mei 2006, 15:05

ITS Direkomendasikan Jadi Koordinator Cluster Jatim

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengundang Dr Ir Richard Mengko, staf ahli Menristek bidang ICT dan Prof Ir Abdullah Alkaf MSc PhD, dosen Jurusan Teknik Elektro ITS, diskusi bertema, Pembentukan Zona Industri ICT Jatim, ini dihadiri lebih dari 50 pengusaha yang bergerak dalam bidang ICT di Jawa Timur.

Para pengusaha itu secara spontan menyatakan perlu adanya pendorong untuk industri di Jatim. ”ITS dipilih karena netral,” alasan salah seorang entrepreneur Jatim yang hadir di acara itu. ”Memang harus ada koordinator, tapi dengan catatan harus komitmen dan lepas dari pengaruh bisnis, non bisnis oriented. ITS bisa bertindak sebagai konseptor dan monitoring. Nantinya, pembagian tugas juga diperjelas,” sahut pengusaha Surabaya yang lain.

Menanggapi hal itu, Dr Ir Richard Mengko menegaskan, kebutuhan akan koordinasi itu nantinya diharapkan dapat berperan lebih aktif. ”Karena hal ini bisa mengukur dan memberikan jaminan kepada klien. Koordinasi dengan melakukan pendekatan kepada klien. Supportnya dari pemerintah, sehingga dapat meningkatkan kemampuan industri,” harapnya.

Nantinya, imbuh Richard, koordinator akan bertugas memetakan potensi-potensi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang ICT. Jika peta ICT di Jatim sudah mulai tersusun, koordinator melanjutkan dengan bertugas memberikan assurance kepastian terkait dengan kualitas produk, ketepatan waktu pengerjaan, dan lain sebagainya, yang bertujuan pada kepuasan pelanggan (client satisfaction). Dengan mewujudkan kepuasan pelanggan ini, diharapakan kepercayaan semakin tumbuh dan akhirnya meningkatkan performa pendapatan.

Prof Ir Abdullah Alkaf MSc pun mengungkapkan hal yang senada. “Secara ringkas, koordinator ini bertugas membentuk kelompok produsen dan konsumen ICT dalam cluster Jatim. Selama ini, keduanya berjalan tanpa ada koordinasi sehingga gol yang didapatkan tidak maksimal,” katanya. Rencananya, lanjut dosen yang akrab disapa Alkaf , fungsi ini secara ex officio akan dijalankan oleh ICT Clinic dalam ITS ICT Centre.

”Sebelumnya, ITS telah memikirkan hal ini sejak lama, beberapa tahun lalu. Konsepnya, local company akan disertifikasi dan dinyatakan sebagai ITS partner. Jika ada kerjaan akan diserahkan kepada perusahaaan binaanya. Selama ini sudah dibentuk, tapi perannya masih belum aktif,” pungkas Askaf sembari mendapat anggukan dari Pembantu Rektor III ITS, Ir Ahmad Jazidie MEng. (th@/rin)

Berita Terkait