ITS News

Sabtu, 28 September 2024
20 Mei 2006, 14:05

Buktikan Kepedulian Lewat Gerbang Moral ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sesuatu yang besar sebaiknya dimulai dari yang kecil. Inilah agaknya yang menjadi dasar perbaikan yang dilakukan beberapa elemen mahasiswa. Mereka tergabung dalam mentoring Teknik Informatika, BPM JMMI dan e-qolbu (milist tentang kepedulian moralitas kampus). Demi mewacanakan pentingnya peningkatan moralitas di ITS, dirintislah GERakan memBANGun (Gerbang) Moral ITS, yang dimulai sejak Selasa (16/5) lalu.

Menurut penanggung jawab Gerbang Moral, Mochammad Yasrif Ananda, wacana ini ada dikarenakan keironisan melihat penurunan moralitas civitas ITS akhir-akhir ini. “Ini dibuktikan banyak kejadian yang tidak diinginkan mulai dari band yang konser hingga tengah malam, pakaian yang semakin terbuka dan temuan yang kian marak dalam sweeping yang kami lakukan,” papar mahasiswa yang akrab disapa Yasrif ini, Jumat (19/5).

Untuk itu, lanjut Yasrif, dirinya bersama teman-temannya yang peduli, mengajak semua elemen ITS khususnya, untuk bersama-sama membangun moralitas. “Gerbang moral tidak hanya sekali saja dilakukan. Untuk tahap pertama yaitu bulan Mei ini. Selasa kemarin diawali dengan bagi-bagi pembatas buku. Selanjutnya, minggu depan insya Allah kami akan membagikan semacam surat tertulis kepada masyarakat ITS,” jelas mahasiswa jurusan teknik Informatika angkatan 2003 ini.

Untuk peyebaran pembatas buku, imbuh mahasiswa berkacamata ini, telah dilakukan selama dua hari semenjak Selasa (16/5) lalu di lima titik kawasan ITS. Kelima titik itu antara lain di gerbang depan dekat bundaran ITS, pertigaan Teknik Elektro, pertigaan Blok T, dan gerbang poltek. “Yang saat itu memulai menyebarkan dan menggerakkan adalah teman-teman mentoring Teknik Informatika angkatan 2004 dan 2005, BPM dan JMMI,” papar Yasrif. Tercatat sekitar empat ribu pembatas buku yang akan disebarkan dengan delapan macam desain dan tulisan yang unik dan berbeda.

Tanggapan stakeholder ITS pun bermacam-macam setelah diberikan pembatas buku. “Banyak yang seneng dan kasih tahu yang lain. Namun, ada juga yang langsung dibuang setelah diberi pembatas buku yang tulisannya, Berkata baik atau diam, Tapi itu nggak masalah. Bagaimanapun kebaikan pasti ada yang suka dan nggak,” cerita Yasrif.  (th@/rin)

Berita Terkait