ITS News

Sabtu, 20 Juli 2024
21 Mei 2006, 13:05

Penting, Kepastian Biaya Lahan Jalan Tol

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Ir Frans S Sunito, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero), memaparkan bahwa jalan tol merupakan bagian dari jaringan jalan umum yang pengusahaannya dibiayai sebagian atau seluruhnya oleh pengguna melalui pengenaan tarif tol. “Dijembatani investor, yang mendanai melalui debt dan equity dan memperoleh pengembalian dari pendapatan tol selama masa konsesi. Jadi konsep tol adalah konsep pendanaan,” jelas Frans.

Dengan konsep tol, lanjutnya, diharapkan pemerintah dapat mewujudkan jaringan jalan secara lebih cepat, walaupun APBN terbatas. ”Bila kelayakan finansial suatu jalan tol kurang baik namun dibutuhkan untuk pengembangan wilayah, maka konsep tol dapat dapat dikombinasikan dengan APBN,” kata pria kelahiran 9 Mei 1949 ini.

Padahal, imbuh Frans, biaya yang diperlukan untuk investasi jalan tol sangat basar. Sebab, umumnya pengembalian investasi membutuhkan waktu yang panjang yaitu sekitar 20 hingga 40 tahun dengan payback periode 12-20 tahun.

Saat ini, lanjut direktur yang pernah meraih penghargaan Satyalanca Wirakarya tahun 1997 tersebut, ada tiga rencana pembangunan jalan tol yang akan dikerjakan oleh Jasa Marga. Tiga proyek tersebut sesuai dengan surat Menteri Pekerjaan Umum tertanggal 16 Februari 2005 yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo, dan Gempol-Pasuruan.

Ketika diwawancarai seusai acara, Frans mengatakan bahwa investor akan mau untuk terus diajak bekerjasama jika ada konsep yang jelas terhadap Independent Apprasial (harga lahan, Red). ”Yang paling penting adalah pemerintah coba terapkan konsep dengan harga tanah yang wajar. Saat ini pemerintah masih belum menetapkan harga, masih semaunya,” ungkapnya.

Di wilayah Jawa Timur sendiri, Frans menuturkan masih ada satu jalan tol yang dipegang oleh Jasa Marga yaitu Surabaya-Gempol. ”Tanah tol ini dibebaskan pada tahun 1990 dengan panjang 32 kilometer dan dana sekitar 1,8 Trilyun,” tandasnya. (th@/ftr)

Berita Terkait