ITS News

Sabtu, 28 September 2024
31 Mei 2006, 11:05

Dikirim, Dua Kapal ITS ke Maritime Atlantic Challenge

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dua kapal milik ITS Surabaya, Lanceng Madureh dan Merdeka, yang akan berlomba dalam Atlantic Challenge 2006 di Genoa, Italia, 14-21 Juli mendatang, Selasa (30/5) siang sudah mulai dikirim. Proses memasukkan dua kapal ke dalam satu peti kemas itu memakan waktu lebih dari dua jam. Karena, untuk memasukkannya dibutuhkan kehati-hatian mengingat lebar kedua kapal itu hanya selisih beberapa centimeter saja.

“Idealnya memang satu kapal untuk satu peti kemas, tapi untuk penghematan biaya kami hanya menggunakan satu untuk dua kapal. Apalagi nanti kapal Lanceng Madureh setelah pelaksanaan lomba akan diserahterimakan kepada induk organisasi Atlantic Challenge Foundation sebagai koleksi Museum Maritim di Italia ,” kata Adhitya Mahardhika, koordinator mahasiswa Tim ITS MC.

Menariknya, bersama dua kapal itu, diangkut pula beberapa kebutuhan pokok seperti beras, gula, teh, kopi, mie instan, sepeda angin, penanak nasi, dan peralatan dapur lainnya. “Kami sengaja membawa kebutuhan itu bersama dua kapal dalam satu peti kemas. Tujuannya juga agar kami tidak membutuhkan biaya hidup yang lebih besar selama mengikuti lomba di sana,” katanya.

Keikutsertaan ITS dalam Atlantic Challenge kali ini memang bukan untuk pertama kali. Tim ITS MC telah dua kali mengukir prestasi internasional mengharumkan nama bangsa. Tercatat, di Amerika Serikat pada tahun 2002, tim ini berhasil meraih supremasi tertinggi The Spirit of Atlantic Challenge Award dalam ajang International Contest of Seamanship and Boatbuilding. Kesuksesan ITS pun berlanjut hingga kegiatan kelautan serupa di kota Toulan Prancis tahun 2004 yang sukses mengukir prestasi tertinggi L’equipage a Obtenu le 1er Prix de Convivialite et d’spirit d’enquipage.

Tim ITS yang dipersiapkan tahun ini terdiri atas 16 mahasiswa dan seorang dosen pembimbing. Mereka merupakan gabungan mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi, Sejak tiga bulan terakhir, tim yang memiliki motto We Fight for Our Nation And The Rediscovery of Our Rich Indonesian Maritime Heritage ini telah melakukan serangkaian program latihan.

Adhitya Mahardhika menjelaskan, keikutsertaannya dalam kegiatan Atlantic Challenge itu didorong oleh keinginan untuk memperkenalkan Indonesia di kancah internasional. “Karena itu, keikutsertaan kami di sana tidak hanya sebatas untuk mengikuti berbagai lomba tentang ketangkasan menggunakan kapal dan peralatannya tapi juga menyajikan misi budaya,” katanya.

Tahun ini, tambahnya, Tim ITS MC akan mengenalkan budaya Aceh lewat tarian tradisional Seulaweut, tari yang menggambarkan kekompakan yang memang dibutuhkan dalam arena lomba tersebut. “Tentu pertimbangannya bukan hanya soal kekompakan dalam tarian itu, tapi kami juga akan mengingatkan kembali tentang musibah tsunami yang telah merenggut banyak korban dan kami telah mengambil bagian di sana dalam pembuatan kapal untuk para nelayan,” katanya.

Diungkapkan Adithya hingga kini persiapan fisik tim telah mencapai 80 persen, dimana akan terus ditingkatkan hingga menjelang diberangkatkannya tim awal Juli mendatang, sedang soal dana baru mencapai 60 persen. “Harapannya menjelang keberangkatan semua kebutuhan bisa terpenuhi,” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait