“Dalam KRI dan KRCI nanti ada empat gelar yang akan diperebutkan masing-masing KRI satu gelar, dan empat gelar dari KRCI. ITS menargetkan dapat merebut 3 gelar dari empat yang diperebutkan,” katanya. Target yang dicanangkan Tri Budi itu memang bukan tanpa perhitungan, ini karena melalui latihan-latihan yang digelar bersama dari sembilan tim robot ITS, masing-masing 4 untuk KRI dan 5 KRCI, telah mencatatkan waktu terbaiknya selama latihan. ”Pada latihan terakhir satu dari empat tim robot ITS di KRI berhasil mencatatkan waktu kurang dari satu menit dari tiga menit waktu yang disediakan. Ini sebuah kemajuan yang luar biasa. Kami yakin saat lomba waktunya akan lebih baik lagi,” katanya.

Demikian juga dengan robot-robot KRCI, masing-masing untuk kelompok expert, beroda dan berkaki. ”Hasil sementara robot berkaki yang kami miliki memang belum menemukan hasil menggembirakan, karena itu kami hanya memberanikan diri untuk membawa pulang tiga dari empat gelar yang diperebutkan,” katanya.

Tri Budi menjelaskan, target yang dicanangkannya itu juga dikarenakan tim ITS telah mendapatkan dukungan penuh dari sebuah perusahaan rokok, Djarum Kudus, didalam mengikuti lomba ini. Sehingga masalah dana besar yang dibutuhkan untuk mengirimkan robot-robot tersebut sudah dapat teratasi.

Pihak Djarum Kudus, Legowo, mengakui bahwa pihaknya sangat tertarik dengan kegiatan yang diikuti ITS dalam KRI dan KRCI kali ini. Karena itu ia memberikan bantuan semaksimal mungkin dalam hal pengangkutan robot-robot ke lokasi lomba dan beberapa kebutuhan lainnya. ”Sungguh ini merupakan salah satu kegiatan yang didalamnya menyangkut berbagai aspek akademik yang tidak mudah, dan kami mendukung untuk itu secara total,” katanya.

Jangan Sombong

Sementara itu Rektor ITS mengingatkan, meski selama ini prestasi juara robot selalu berada di tangan ITS, namun hendaknya para anggota tim jangan berlaku sombong. Karena sesungguhnya, menurut Nuh, kesombongan akan bisa melupakan seseorang. ”Percaya diri itu harus dan tetap perlu dimiliki, tapi jangan sampai lepas kendali dan berlaku sombong. Ini karena kita adalah orang-orang cerdas dan santun, dan kesombongan bukan milik orang yang cerdas dan santun,” katanya.

Mohammad Nuh juga mengingatkan, meski dari sembilan tim ITS yang akan tampil di arena KRI dan KRCI itu berasal dari berbagai bidang atau jurusan, tapi hendaknya tetap menjaga kekompakan satu dengan yang lain. ”Kekompakan ini amat penting dan menjadi kunci utama untuk meraih keberhasilan. Bagi ITS siapa pun yang akan keluar sebagai juara tidak ada masalah, yang terpenting tetap yang juara adalah ITS,” kata rektor yang disambut tepuk tangan seluruh anggota tim robot.

Rektor beserta para pimpinan ITS berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada para mahasiswa ITS yang akan mengikuti KRI dan KRCI. ”Dukungan penuh akan kami wujudkan untuk datang dan menyaksikan secara bersama-sama lomba yang akan Saudara ikuti pada 3-4 Juni mendatang. Kami akan memberikan dukungan di sana,” katanya. (Humas/ftr)