ITS News

Minggu, 29 September 2024
04 Juni 2006, 12:06

KRI-KRCI, Diramal Akan All ITS Final

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Robot Depth4 dan Chaesar dalam babak penyisihan serta delapan besar Sabtu siang berhasil menyelesaikan soal dengan sempurna. Keduanya memang ditempatkan pada grup berbeda. Depth4 di grup A bersama-sama dengan dua robot ITS lainnya yakni Super Clamp dari Jurusan Teknik Elektro dan Tri Fash dari Politeknik Elektronika Perkapalan Surabaya (PPNS) ITS. Sedang Chaesar berada di grup B yang didalamnya berada robot-robot dari UI, ITB dan Universitas Negeri Yogjakarta, yang juga dikenal cukup tangguh.

Dr Ir Dadet Pramadihanto, anggota dewan juri yang dihubungi Sabtu (3/6) siang, mengatakan bahwa meski pertandingan belum selesai, kemungkinan dua tim ITS akan beradu di final sangat besar. “Paling tidak dari penampilan mereka di babak penyisihan dan perdelapan final tadi, kami bisa memprediksi kalau tahun ini ITS masih tetap memegang gelar juara,” katanya.

Dalam analisa Dadet, penampilan Tim ITS di babak penyisihan dan delapan besar selalu memperoleh hasil sempurna. Ia pun mengungkapkan bahwa sejak awal dewan juri memang sengaja memisah dua tim yang memiliki kekuatan yang sama. “Di grup A dimana Depth4 berada, tim yang berat dan akan dihadapi selain dari tim ITS sendiri yakni Super Clamp dan Tri Fash, juga ada tim robot dari Universitas Widya Mandala Surabaya, Robo_74173 serta MAX-TROn dari ITB,” katanya.

Sementara di grup B, kata Dadet menambahkan, tim berat yang akan dihadapi Robot Chaesar adalah robot tuan rumah dari Universitas Indonesia yakni Y-Masterpieces, robot Kstaria Langit dari Universitas Negeri Jogjakarta serta The Blues dari ITB.

The Blues dari ITB terlihat memiliki kemampuan dan strategi yang sama dengan Chaesar. Perbedaan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan target utama hanya selisih satu detik. Berarti jika melakukan kesalahan sedikit saja, baik oleh tim Robot Chaesar maupun Robot The Blues akan berakibat sangat fatal.
 
Bagaimana dengan kondisi kekuatan KRCI? Tak berbeda jauh, kata Dadet, tim ITS juga terlihat telah menguasai berbagai rintangan yang dapat berubah-ubah pada saat lomba nanti. Pada hari pertama dan penampilan perdana Sabtu kemarin, penampilan robot KRCI kategori beroda, Al-Ashry, berhasil memukau penonton dengan melakukan manuver menabrak dinding lalu berbalik dan kemudian memadamkan api. Bahkan sampai putaran pertama selesai, Robot Al-Ashry, memiliki nilai tertinggi, jauh di atas tim-tim lain dalam satu kategori.

Tim terberat dalam KRCI untuk kategori expert adalah para peserta perorangan dari kalangan penghobi dan industri. “Sedikitnya tahun ini ada lima peserta perorangan dan penghobi yang juga ikut di KRCI. Mereka kemungkinan besar lebih siap. Tapi tim ITS juga tidak kalah jika dilihat dari beberapa kali latihan yang pernah dilakukan,” katanya.

Meski punya saingan berat, tim Genier Anggota untuk kategori expert masih tetap diatas tim lain dari kesempatan pertama di hari Sabtu. Bahkan tim ITS yang tidak diunggulkan untuk KRCI kategori robot beroda, Ario, masih juga tetap memimpin.

Jika kondisi ini tetap bertahan hingga Minggu sore besok. Bukan tidak mustahil ITS bakal memborong empat juara dari tiga juara yang ditargetkan.

Pergeseran Paradigma

Sementara itu dalam sambutan pembukannya Mendiknas Bambang Soedibiyo mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam kegiatan KRI dan KRCI ini merupakan sebuah pergeseran pendidikan yang terjadi di perguruan tinggi. Yakni dari pendidikan yang lebih mengarah pada aplikasi, kejujuran dan kompetensi. “Semua ini hanya akan berjalan dengan baik manakala kreativitas dan inovasi di perguruan tinggi itu berjalan dengan baik,” katanya.

Atas dasar itulah, Mendiknas meminta kepada semua perguruan tinggi untuk menyemaikan atmosfir yang berkait dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan untuk membangkitkan kompetensi para mahasiswa. “Kegiatan ini merupakan tahap dari beberapa tahap dalam rangka proses pengembangan kompetensi mahasiswa. Berikutnya yang tidak kalah penting adalah ajang pembenihan, yang tanggungjawabnya ada di perguruan tinggi masing-masing,” kata Mendiknas. (Humas/ftr)

Berita Terkait