Kemenangan ITS dalam KRI-KRCI tahun 2006 ini ditandai pula dengan penunjukkan kampus teknologi terbesar di kawasan Indonesia Timur ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan serupa tahun 2007 mendatang.
Keputusan menjadi tuan rumah itu disampaikan langsung oleh Dirjen Dikti Prof Dr Ir Satrio Soemantri Brojonegoro, dalam acara penutupan KRI-KRCI di Kampus UI, Depok, Minggu (4/6) malam. “Setelah empat tahun berturut-turut UI menyelenggarakan KRI dan KRCI ini dengan baik, maka untuk tahun depan saya putuskan KRI dan KRCI akan diadakan diadakan di Surabaya dan ITS yang bakal menjadi tuan rumah,” katanya.
Keputusan itu pun disambut meriah para sporter ITS yang mendominasi balkon di Balai Rung Kampus UI, Depok dan diiringi dengan lagu Surabaya oh Surabaya secara serempak oleh seluruh penonton yang memenuhi Balairung Kampus UI Depok.
Satrio berharap penyelenggaraan di ITS nanti akan jauh lebih baik dan tetap menunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan kompetitif. “Memang sebuah tantangan berat bagi ITS untuk bisa menyelenggarakan seperti yang selama ini dilakukan UI. Saya berterima kasih kepada UI yang telah mengangkat dan menjadikan lomba robot sesuatu yang menarik bagi masyarakat,” katanya.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA menyambut baik kesempatan ITS untuk menjadi tuan rumah. “Dengan ucapan bismillah, ITS menerima dengan senang hati kesempatan untuk menjadi tuan rumah,” katanya saat menerima surat keputusan sebagai penyelenggara.
Dikatakan Nuh, tidak ada pilihan lain bagi ITS untuk bisa menjadi tuan rumah yang baik pada penyelenggaraan KRI-KRCI tahun depan. “Kami akan memikirkan tempat yang ideal untuk meletakkan pusat kegiatan, karena graham ITS secara teknis tidak memungkinkan untuk itu,” katanya. (Humas/rin)
Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh
Kampus ITS, Opini — Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelas persen menjadi 12 persen mulai
Kampus ITS, ITS News — Metode pengusiran hama konvensional menggunakan kaleng tidak lagi relevan dan optimal. Merespons permasalahan tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Panel surya yang umumnya diletakkan di bagian atap bangunan menyebabkan posisinya sulit dijangkau untuk dibersihkan.