ITS News

Minggu, 29 September 2024
08 Juni 2006, 12:06

Menang, karena Peduli Lingkungan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Myrna Augusta Aditya Dewi, mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) itu, berhasil membuat karya tulis dengan judul Penataan Ruang Berbasis Ekologi: Konsep Urban Farming dan Roof Garden dalam Memperbaiki Kualitas Udara di Surabaya.

Myrna mengakui, sebenarnya karya tulisnya tidak murni berkaitan dengan IPS, tapi lebih mengarah pada lingkungan dan pembangunan. "Namun tulisan ini mempunyai aspek sosial yang berkaitan erat dengan persoalan penduduk dan kemasyarakatan," ujarnya.

Selain itu, pemilihan judul tersebut juga didasarkan pada minimnya ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Surabaya.

Dalam karya tulisnya, Myrna mengemukakan persoalan penataan ruang lebih mengutamakan pada aspek ekologis. Yaitu dengan memperbanyak serta memperluas kawasan penghijauan dan RTH. Dengan demikian tidak mustahil jika social cost masyarakat akan menurun. Dan itu berujung pada tingkat ekonomi masyarakat yang makin membaik.

Bagaimana menurunkan social cost masyarakat tersebut? Melalui penghijauan dan terpenuhinya ruang terbuka hijau, maka polusi udara yang diakibatkan karena aktivitas manusia dapat dikurangi. Seperti alat transportasi dan industri. Dengan demikian berbagai penyakit yang mungkin timbul bisa berkurang. "Itu artinya biaya untuk kesehatan bisa dialihkan untuk kepentingan lainnya," kata gadis kelahiran Jember, 6 Agustus 1985 itu.

Selain itu, dalam karya tulis tersebut juga dijelaskan bagaimana memperbanyak penghijauan dan RTH tanpa mengubah bangunan yang sudah berdiri dan menambah lahan baru. Yaitu dengan menggunakan konsep roof garden. Maksudnya, membangun taman di atas gedung bertingkat, serta menanam tanaman rambat pada pada dinding vertikal gedung atau pagar bangunan.

Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah memanfaatkan lahan di sepanjang rel kereta api atau di sepanjang bibir sungai. Yaitu menanaminya dengan tumbuhan jarak. Tumbuhan ini mempunyai fungsi sebagai penghijauan, selain itu juga dapat mengikat CO2. "Keuntungan lainnya, tumbuhan jarak juga menghasilkan biji jarak yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bahan bakar biodiesel," urainya. (rth)

Berita Terkait