ITS News

Minggu, 29 September 2024
14 Juni 2006, 09:06

Pascasarjana ITS Terima 18 Mahasiswa Asing

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Pembantu Rektor I ITS Prof Ir Noor Endah MSc PhD, penerimaan kedelapan belas mahasiswa program pascasarjana asal luar negeri itu dalam rangka pelaksanaan pemberian beasiswa pemerintah Indonesia dalam program Kemitraan Negara Berkembang. ”Kami menyambut baik ditunjuknya  ITS sebagai salah satu perguruan tinggi didalam penempatan program tersebut. Melalui cara ini diharapkan program ITS didalam mencapai pengakuan internasional segera terwujud,” katanya.

Diungkapkan Noor Endah, dalam kerangka program kemitraan tersebut, tahun 2006-2007 ini pemerintah Indonesia menerima 75 mahasiswa yang ditempatkan pada empat perguruan tinggi negeri. Selain ITS, ada Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). “Untuk mahasiswa yang mengambil bidang keteknikan ditempatkan di ITS. Ada 23 calon mahasiswa yang lolos di ITS, tapi yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia hanya 18 orang. Tahun lalu, melalui program yang sama ITS menerima 5 orang. Mereka telah melalui serangkaian tes yang dilakukan oleh Diknas dari total peserta 127 orang,” katanya.

Dikatakannya, kedelapan belas mahasiswa itu akan memilih bidang studi di Jurusan Teknik Elektro 7 orang, Teknik Sipil 3 orang, Teknik Kimia, Teknik Mesin dan Teknik Informatika masing-masing dua orang, dan Teknik Lingkungan serta Matematika masing-masing seorang. “Penunjukkan ITS ini akan dijadikan motivasi tersendiri bagi jurusan maupun para dosen yang akan mengajar mereka, agar materi yang disampaikan bisa diterima dan menarik bagi mahasiswa asal luar negeri itu. Kalau sudah tertarik mereka diharapkan tidak hanya belajar berkait dengan pemberian beasiswa dari pemerintah Indonesia, tapi bisa saja mereka akan mencari sponsor sendiri,” katanya.

Dari hasil evaluasi program serupa tahun lalu, Noor Endah mengungkapkan bahwa mereka rata-rata memiliki nilai yang amat baik. “Menurut pengakuan mereka dalam bahasa kini tidak lagi menjadi kendala, tinggal kemampuan menulisnya saja yang masih harus dilatih. Jika ukurannya hasil evaluasi peserta pertama, diharapkan mereka sudah bisa menyelesaikan kuliahnya dalam waktu maksimal tiga tahun, sebagaimana beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Indonesia,” katanya. (Humas/ftr)

Berita Terkait