Kepastian mendapatkan beasiswa itu disampaikan langsung oleh Direktur PENS ITS, Dr Ir Titon Dutono MEng, Rabu (14/6) siang dalam acara syukuran atas kemenangan tim robot dalam Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia. Seperti diketahui dalam KRI-KRCI yang digelar 3-4 Juni lalu di kampus Universitas Indonesia tim PENS-ITS kembali membawa pulang piala bergilir KRI, Sambhawana Pratimacala dan enam piala lainnya dari KRI dan KRCI.

”Berapa besar beasiswa yang akan diberikan kepada para tim tergantung dari prestasi yang mereka capai dalam KRI-KRCI. Tapi semua tim kami siapkan beasiswa dalam bentuk keringanan hingga pembebasan SPP dan kesempatan untuk melanjutkan studi ke Program D4,” kata Titon.

Acara yang dihadiri semua tim serta sponsor dari PT Djarum untuk kegiatan Djarum Peduli Pendidikan itu juga menjelaskan tentang beberapa persiapan yang kini sedang dilakukan tim untuk mewakili Indonesia didalam acara kontes robot internasional di Kualalumpur, 10 September mendatang.

”Sepulang dari KRI  kami sedang menyiapkan beberapa strategi baru agar tampil lebih prima di Malaysia. Ini karena di ajang kontes robot internasional itu peraturannya sangat berbeda dengan yang di Indonesia. Jika di Indonesia bloking dan bertabrakan dengan robot lawan tidak diizinkan, di kontes robot internasional, semuanya diperbolehkan,” kata Eko Henfri Binugroho SST, dosen pembimbing robot Depth4 yang akan mewakili Indonesia ke Malaysia.

Diungkapkannya, kini kegiatan tim selain menyiapkan strategi baru juga melakukan latihan-latihan dengan porsi lebih sering serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya beberapa perubahan lapangan di Malaysia. ”Pengalaman kami di China, karena robot otomatis sudah didesain sesuai dengan aturan yang ada, maka ketika terjadi perubahan beberapa milimeter saja di lapangan robot mengalami kesulitan untuk bergerak. Pengalaman ini yang sekarang juga kami antisipasi,” katanya.

Siap Jadi Tuan Rumah
Sementara itu, berkait dengan ditunjuknya ITS untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan KRI-KRCI tahun 2007 mendatang, Titon Dutono mengungkapkan, pihaknya siap untuk menjadi tuan rumah yang baik dan menjadikan kegiatan tahunan KRI-KRCI lebih sukses dari penyelenggaraan sebelumnya. ”Sebelum kontes ini dibawa ke Jakarta dan menjadi agenda tahunan Dikti, ITS telah empat kali menyelenggarakan kontes serupa, dan itu berjalan baik serta sukses, karena itu untuk penyelenggaraan tahun depan, ITS sudah siap,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kemenangan ITS dalam KRI-KRCI tahun 2006 ini ditandai pula dengan penunjukkan kampus teknologi terbesar di kawasan Indonesia Timur ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan serupa tahun 2007 mendatang. Keputusan menjadi tuan rumah itu disampaikan langsung oleh Dirjen Dikti Prof Dr Ir Satrio Soemantri Brojonegoro, dalam acara penutupan KRI-KRCI di Kampus UI, Depok.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA menyambut baik kesempatan ITS untuk menjadi tuan rumah. “Dengan ucapan bismillah, ITS menerima dengan senang hati kesempatan untuk menjadi tuan rumah,” katanya saat menerima surat keputusan sebagai penyelenggara.

Dikatakan Nuh, tidak ada pilihan lain bagi ITS untuk bisa menjadi tuan rumah yang baik pada penyelenggaraan KRI-KRCI tahun depan. "Kami akan memikirkan tempat yang ideal untuk meletakkan pusat kegiatan, karena graha ITS secara teknis tidak memungkinkan untuk itu,” katanya . (Humas/asa)