ITS News

Sabtu, 28 September 2024
22 Juni 2006, 20:06

Unik, UAS dengan Pakaian Eksentrik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kamis (22/6) pagi, tampak banyak mahasiswa memadati pelataran gedung program studi Despro ITS. Mereka adalah mahasiswa Despro angkatan 2005 yang akan mengikuti UAS mata kuliah Kreativitas. Namun tidak seperti UAS pada umumnya, untuk mata kuliah ini Despro justru menganjurkan mahasiswanya mengenakan busana yang tidak formal, bahkan terkesan aneh.

UAS semacam ini memang baru pertama kalinya diadakan Despro ITS. Tampak semua mahasiswa mengenakan pakaian yang unik dalam ujian Bertajuk Kreatifitas Race ini. Beragam busana tampil beda pun mereka gunakan, mulai dari pakaian loreng hitam putih layaknya napi, pakaian koboi lengkap dengan syalnya, pakaian pantai, hingga mahasiswa yang berpakaian seperti orang mandi.

Aturan dari ujian sekaligus permainan ini adalah perlombaan memecahkan teka-teki yang dikemas dalam beberapa pos yang tersebar di kampus ITS. Pemecahan kode yang tertera di kertas petunjuk juga merupakan jalan untuk menuju pos berikutnya, dimana nantinya di pos yang dituju peserta akan dihadapkan pada serangkaian soal yang merupakan esensi dari permainan ini.

Beberapa pos itu diantaranya berada di pintu masuk Stadion ITS dan areal graha ITS. Para peserta yang dituntut memecahkan kode dengan cepat terlihat berlari-lari di sekitar kampus ITS, bahkan tak jarang, untuk memperoleh jalan yang lebih singkat mereka rela melewati lorong-lorong jurusan lain. Tak ayal tingkah polah dan kostum aneh para mahasiswa Despro ini mengundang perhatian dan tawa.

Menariknya, pada pos ketiga yang berada di areal Graha ITS, mahasiswa despro dihadapkan dengan soal yang memaksa mereka untuk membuat sebuah karya kilat dengan menggunakan balon yang tersembunyi di antara pepohonan di sekitar taman. Soal seperti ini tentu membuat para mahasiswa ini berlomba-lomba untuk mendapatkan balon warna-warni yang mereka harus tiup sendiri. Hasilnya, untuk waktu yang sangat singkat tidak begitu buruk, terlihat beberapa peserta membuat boneka, bunga bahkan piring terbang.

Hingga pos terakhir yang berada di gedung Despro, mahasiswa terlihat sangat lelah. Jam menunjukkan pukul 12.30, tercatat seluruh mahasiswa Despro mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan. Untuk itu para dosen pengampu berinisiatif untuk memberikan penghargaan dalam beberapa kategori, yaitu sepuluh kelompok tercepat, kategori tiga kelompok berpenampilan terbaik, kategori kelompok favorit, dan kategori kelompok paling merana.

Uniknya, untuk kategori tiga kelompok berpenampilan terbaik masing-masing yang dipilih bernama kelompok Si Berat, Kelompok Del Piero, dan kelompok Gerilyawan Fretilin. Pada UAS Kreatifitas kali ini, sesuai namanya, kelompok Si Berat mengenakan seragam napi yang berupa kaos dan celana loreng hitam putih yang merupakan hasil kreasi sendiri.

Selanjutnya adalah kelompok Del Piero. Kelompok yang terdiri dari lima orang mengenakan pakaian kaos sepakbola yang bertuliskan Del Piero, mereka juga mengenakan topi pom-pom yang mereka bikin dengan memanfaatkan tali rafia. Sedangkan kelompok Gerilyawan Fretilin adalah kelompok yang mengenakan seragam layaknya tentara, lengkap dengan segala atributnya. Tak lupa pula mereka membawa pistol dan senapan mainan yang menambah kesan nyata dari kostum yang mereka pakai.

Windy, salah satu peserta, mengatakan, UAS kali ini merupakan yang paling kreatif setelah pada semester lalu diadakan ujian akhir yang berupa perlombaan Masquerade (lomba kreatifitas). Bagi Windy, UAS seperti ini merupakan ujian yang edukatif dan rekreatif, tentu saja hal ini menghilangkan kesan bahwa ujian akhir adalah momok. “Aku harap tahun depan dapat diadakan ujian yang menyenangkan seperti ini,” ujar Windy. (ap/asa)

Berita Terkait