ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 Juni 2006, 12:06

Rektor ITS Sambut Mahasiswa PMDK Kemitraan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rektor ITS Surabaya, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Senin (26/6) pagi, melakukan penyambutan kepada mahasiswa baru yang diterima melalui jalur PMDK Kemitraan. Mahasiswa jalur ini memang lebih dulu masuk daripada mahasiswa jalur lain.
Dihadapan 530 mahasiswa baru jalur PMDK Kemitraan itu, Rektor berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang telah diperolehnya sebagai mahasiswa ITS dengan sebaik-baiknya.

“Untuk masuk ke ITS tidaklah mudah, karena itu Anda yang telah dinyatakan diterima bisa menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Tunjukkan bahwa Anda mampu menjadi mahasiswa ITS yang terbaik. Ikuti semua peraturan yang memang telah ditetapkan ITS. Saya tidak ingin ketika Anda terlambat mendaftar ulang atau lainnya, kemudian mencari-cari alasan. Itu bukan tipe mahasiswa ITS,” kata Nuh di Gedung Student Centre.

Mantan Direktur PENS ITS ini, juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru tentang hakekat menjadi mahasiswa ITS. Menurutnya, mahasiswa ITS tidak hanya dituntut untuk cerdas, tapi juga harus bisa tampil di masyarakat.

Menyinggung tentang mereka yang diterima melalui jalur PMDK tapi kemudian belum bernasib baik dan dinyatakan tidak lulus dari ujian nasional, Mohammad Nuh menandaskan bahwa ITS tidak akan menghilangkan kesempatan dan kursi yang telah dimiliki oleh calon mahasiswa tersebut. “Tapi karena untuk menjadi mahasiswa persyaratannya adalah lulus SMA dan itu dibuktikan melalui kepemilikan ijazah, maka kesempatan untuk menjadi mahasiswa ITS harus ditunda dulu tahun depan hingga yang bersangkutan bisa menunjukkan tanda bukti telah menyelesaikan sekolah di jenjang SMA,” katanya.

ITS, jelasnya, telah menentukan kebijakan itu, mengingat penentuan diterima tidaknya siswa SMA melalui jalur PMDK yang ada di ITS diseleksi melalui capaian nilai pada raport dari kelas satu hingga tiga semester pertama. Sehingga mereka yang sudah dinyatakan diterima tidak akan gugur menjadi mahasiswa ITS, hanya ditunda hingga tahun depan jika dalam waktu dekat tidak ada ujian susulan atau ujian kejar Paket C.

Tidak hanya memberi semangat, Nuh juga mengingatkan untuk sedapat mungkin berpakaian rapih dan sopan. Dengan berkelakar, Nuh meminta mahasiswa ITS terutama yang perempuan untuk tidak menggunakan pakaian atau baju adiknya, sehingga terkesan kurang sopan. “Tolong terutama mahasiswi ITS untuk tidak menggunakan baju adiknya ke kampus, karena nanti akan mengganggu konsentrasi para mahasiswa yang laki-laki. Kasihan kalau mereka imannya tergoda,” kata Nuh disambut tawa para mahasiswa.

Kaget Terima Tes
Sementara itu, di sesi berikutnya, para calon mahasiswa dites tiga mata pelajaran, masing-masing matematika, fisika dan pengetahuan komputer. “Saya tidak punya persiapan apa pun, karena saya pikir hari ini hanya kegiatan upacara penerimaan secara resmi, tapi ternyata saya disodorkan soal,” kata salah seorang mahasiswa yang merasa kaget.

Beberapa mahasiswa lainnya juga mengungkapkan hal sama. Mereka merasa khawatir hasil tes yang dikerjakannya itu akan mempengaruhi diterima atau tidaknya kelak ia di ITS. “Tapi tadi saya sudah mendengar kalau saya sudah dinyatakan sebagai mahasiswa ITS. Lalu untuk apa saya menerima tes lagi. Terus terang saya tidak siap saat mengerjakan soal itu, apalagi bentuknya isian bukan pilihan ganda,” kata mahasiswa asal dari luar Jawa bernada tanya.

Menurut informasi dari Prof Susanti Linuwih MStat PhD, selaku koordinator dan penanggungjawab tingkat pertama bersama (TPB), pelaksanaan tes bagi mahasiswa baru yang diterima melalui jalur PMDK Kemitraan, tidak lain untuk mengetahui seberapa kemampuan mereka terhadap pelajaran matematika, fisika dan komputer. Ini dilakukan untuk memetakan kemampuan mereka.

“Kami berharap melalui tes yang tidak dengan persiapan dan tidak diberitahukan lebih dahulu akan terlihat seberapa kemampuan dari para mahasiswa sebenarnya. Hasilnya akan dijadikan sebagai bahan untuk mengelompokkan para mahasiswa itu dalam proses pengayaan yang akan dilakukan selama dua bulan sebelum mereka masuk mengikuti kuliah,” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait