Rabu (5/7) memang merupakan hari pertama ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB 2006). Dibeberapa lokasi kampus ITS tempat dilaksanakan ujian, suasana tampak lengang. Namun pemandangan berbeda justru terlihat di gedung Student Centre ITS. Di sana terlihat mahasiswa baru dari berbagai jalur PMDK yang ditawarkan ITS melakukan registrasi ulang.

Disana, mahasiswa baru jalur PMDK diharuskan mengisi form aplikasi berwarna hijau. Tampak juga beberapa petugas yang berkeliling memeriksa sekaligus memandu cara pengisian form tersebut. Memang saat ini gedung Student Centre ITS merupakan pusat proses registrasi mahasiswa baru jalur PMDK.

Mengenai proses registrasi maba PMDK tahun ini, ada hal baru dan berbeda dibandingkan dengan proses registrasi tahun lalu. Tahun lalu regristrasi dilakukan di gedung BAAK dan peserta harus antri sambil berdiri berjam-jam, menunggu nomor urutnya dipanggil. Untuk tahun ini, peserta lebih nyaman dengan duduk di kursi apalagi didukung dengan ruang gedung Student Centre ITS yang luas.

Teknologi net (jaringan, red) pun tak ketinggalan untuk turut ambil peran. Proses entry data yang dulunya dilakukan secara manual satu persatu, sekarang dapat dilakukan secara kolektif dengan dukungan sekitar sepuluh komputer intranet. Sehingga data-data yang telah masuk, nantinya akan langsung ditransfer ke komputer induk yang ada di gedung BAAK.

Teknis pelaksanaan proses entry data juga telah diatur rapi. Secara detail, kesepuluh komputer intranet tersebut terbagi dalam empat ruang yang ada di lantai dua gedung Student Centre ITS. Masing-masing ruang telah ditandai dengan abjad A, B, C, dan D. Sehingga, dari 430 mahasiswa baru PMDK yang ada, mereka tak terpusat hanya pada satu tempat entry data sebagaimana yang terjadi pada tahun lalu.

Memang secara umum, apabila dilihat dari fasillitas yang digunakan sangatlah mungkin apabila proses registrasi berjalan tanpa halangan. Namun ternyata tetap ada kendala yang dijumpai. Diungkapkan Muhayyat Kepala bagian Akademik BAAK, kendalanya lebih banyak datang dari pesertanya sendiri. ”Dari sekitar 430 peserta ini kan tidak semuanya kenal komputer. Jadi, ketika memasukkan data mereka kesulitan, sehingga memperpanjang antrian. Nah, ya seperti yang anda lihat sekarang,” ujarnya sambil menunjuk antrian panjang di salah satu ruangan.(m1/asa)