ITS News

Minggu, 29 September 2024
25 Juli 2006, 21:07

Despro Adakan Seminar Nasional Desain Sepeda

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara ini diadakan di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat ITS. Seminar ini menghadirkan lima pembicara yang terdiri dari dua orang akademisi dari ITS dan tiga orang lainnya merupakan praktisi dari Polygon. Dua orang dosen yang dihadirkan adalah Dr Agus Windharto DEA dari jurusan Desain Produk Industri (Despro) ITS dan Dr Ing I Made Londen Batan ME salah satu pengajar di Jurusan Teknik Mesin ITS.

Agus Windharto menjelaskan dalam makalah yang dibawakan tentang pengembangan desain sepeda dan motivasi bagi mahasiswa untuk mengikuti kompetisi-kompetisi desain.

Sedangkan I Made Londen Batan lebih menekankan pada alur desain yang teknis dalam presentasi yang ditampilkannya. Menurut Made, sebelum desain berupa visualisasi, ada beberapa tahapan riset yang harus dilalui oleh seorang desainer, tahapan-tahapan ini disebut metode QFD. Selanjutnya dijelaskan secara runtut metode riset ini mencontoh riset yang dilakukan Ali Safrani, Juara II Lomba Desain Sepeda Nasional tahun lalu.

Dimulai sejak pukul 08.00 WIB acara ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa ITS. Tidak hanya dari ITS, tampak pula mahasiswa dari universitas lain yang hadir sehingga ruang pertemuan tampak penuh. Sebut saja Unair, Ubaya, dan ITATS yang mendelegasikan mahasiswanya untuk mengikuti acara ini.

Menurut Windy, salah satu mahasiswi Despro yang hadir peserta acara ini melebihi perkiraan panitia. Hal ini juga dibenarkan oleh Dini, salah satu mahasiswa Despro yang hadir. “Dari 100 orang yang dijadwalkan, ada 145 orang lebih yang mendaftar sebagai peserta”, tandas Dini.

Acaara ini juga menghadirkan para praktisi dari Polygon, diantaranya adalah Zendy Renan dan Dr Dudy Wiyancoko selaku tim kreatif Polygon. Pembawaan Dudy yang kocak dan presentasi Zendy yang dipenuhi gambar merupakan daya tarik yang menyebabkan acara menjadi cair.

Presentasi dari para praktisi mampu membawa para mahasiswa masuk ke dalam semangat kompetisi dengan puluhan ide segar, acara menjadi sangat inspiratif. ”Acaranya asyik banget! Harus sering diadakan”, ujar Terbit, salah satu mahasiswa Despro.

Sosialisasikan Lomba Desain Sepeda
Acara ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan lomba desain sepeda nasional oleh Polygon. Salah satu dari pembicara adalah Ali Safrani. Mahasiswa Teknik Mesin ITS ini memperoleh juara 2 dalam dalam Polygon Bike Design Competition tahun lalu. Konsep sepeda yang diajukan adalah Ukuran sepeda dapat berubah-berubah, karena komponennya dapat diperpanjang maupun diperpendek.

"Kalo mau membeli sepeda cukup satu saja. Satu sepeda bisa untuk semua,anak-anak, remaja dan orang dewasa", jelasnya. Karya yang memperoleh juara II ini berjudul Flexi Bike disingkat dari kata flexibel bike. "Makanya jadi juara II karena dari segi pabrik merugikan", tambahnya dengan penuh keyakinan sambil diikuti gelak tawa peserta.

Beberapa ketentuan lomba diantaranya bertema "Future Life Style", sepeda maksimal beroda tiga, tanpa mesin dan bertenaga manusia, hasil desain inovatif, dapat direalisasikan dan tidak imajinatif. "Untuk lebih lengkapnya silakan membuka website www.polygoncycle.com ," ujar Peter Mulyadi, project manager PT Insera Sena, perusahaan manufaktur sepeda Polygon. Peserta dapat mengumpulkan desain sepeda ini paling lambat hari Selasa (22/8) mendatang.(m4/ap/rif)

Berita Terkait