ITS kembali mengirimkan relawannya ke Aceh. Kali ini, mereka yang dikirim ke Aceh adalah relawan bidang teknologi informasi (TI). Program pengiriman relawan kali ini, ditegaskan oleh Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, merupakan kelanjutan dari pengiriman relawan sebelumnya.

Bekerja sama dengan Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, relawan IT ini nantinya akan bekerja untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman SDM di Aceh tentang teknologi informasi. Selain itu, relawan IT ini juga sekaligus melaksanakan kerja praktek di Aceh. Seperti diungkapkan oleh Jazidie, "Pengiriman relawan ini berkait pula dengan kerja praktek para mahasiswa jurusan informatika, sehingga kerja mereka di sana merupakan bagian dari mata kuliah kerja praktek."

Melalui pengiriman relawan di bidang TI ini, tambah Jazidie, ITS ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat di sana. ”Setelah peristiwa gempa dan tsunami, ada fasilitas TI di sana yang kemudian tidak termanfaatkan secara optimal. Diharapkan dengan diterjunkannya relawan TI, kemampuan sumber daya manusia di sana bisa dioptimalkan didalam memanfaatkan peralatan yang ada,” katanya.

Sementara itu, Evi Firdaus, salah seorang panitia dan relawan yang akan berangkat ke Aceh menjelaskan, ada tiga program yang akan dilakukan para relawan di Aceh. Pertama adalah program pelatihan teknologi informasi bagi pelajar dan mahasiswa. ”Keberangkatan kami ke Aceh, selain bagian dari kelanjutan pengiriman relawan oleh ITS sebelumnya juga merupakan kerja sama antara BEM ITS dengan Perhimpunan Mahasiswa Kerukunan Tanah Rencong (PMKTR, red) Jatim, dimana salah satu programnya antara lain, meningkatkan kualitas dan pemahaman SDM di sana tentang teknologi informasi,” katanya.

Kedua, sambung Evi, para relawan TI juga akan membuat aplikasi teknologi informasi untuk penunjang pendidikan. Dan yang terakhir, mereka akan membangun sistem teknologi informasi dan jaringan, serta mengadakan seminar pendidikan untuk memotivasi masyarakat Aceh. ”Berkait dengan kegiatan kedua, para relawan yang sebagian besar berasal dari mahasiswa informatika, akan memperoleh nilai dari hasil kerja mereka di sana dengan mata kuliah kerja praktek,” kata mahasiswa angkatan tahun 2003.

Para relawan sedikitnya akan tinggal di Aceh selama sebulan, mulai awal Agustus mendatang. ”Kami memang telah menyiapkan modul untuk pelatihan bagi pelajar dan mahasiswa. Sedikitnya ada sembilan sekolah yang nanti akan mengikuti program pelatihan dengan total jumlah peserta sebanyak 180an siswa. Selain dengan para pelajar, relawan ITS juga akan melakukan pertukaran informasi dengan Himpunan Mahasiswa Elektro Unsyiah,” katanya.

Tentang materi yang akan diberikan, Evi mengungkapkan, dalam modul yang telah disiapkan, sedikitnya mereka akan menerima materi desain grafis, web programing, data base dan net working. (Humas/rin)