ITS News

Minggu, 29 September 2024
29 Juli 2006, 14:07

Seminar Ergonomi, Undang Praktisi Perusahaan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbicara tentang perkembangan industri di Indonesia memang selalu menarik, apalagi jika membahas tentang fenomena keselamatan dan kesehatan kerja para karyawannya. Ini menjadi salah satu topik utama dalam Seminar Nasional Ergonomi-Keselamatan dan Kesehatan Kerja kali ini. Seminar yang dilaksanakan dua hari berturut-turut mulai pada hari sabtu (29/7 ini merupakan ajang untuk mendalami sejauh mana penerapan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dalam suatu perusahaan besar.

Seminar nasional yang di hadiri oleh Ir Sritomo Wignjo Soebroto M.Sc dari Perhimpunan Ergonomi Indonesia, Ir I Made Dana M. Tangkas, pimpinan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia cabang Kerawang, dan Ir Ahmad Alfian Rusdi dari PT Petrokimia Gresik.

Dalam sesi yang bertema Implementation of Safety, Health, and Ergonomic in Manufacturing Procces, Made mengungkapkan bahwa perusahaan besar seperti Toyota cabang Kerawang dengan jumlah karyawan sekitar dua ribu lima ratus orang, jaminan K3 merupakan suatu tuntutan global.

“Kita tak mungkin hanya terfokus pada aspek qualify, cost, dan delivery saja, namun juga harus memperhatikan safety, health, maupun ergonomic. Apalagi kita adalah perusahaan berskala internasional,” ujarnya menegaskan.

I Made Dana menyampaikan, Toyota adalah perusahaan global dan multi nasional yang tersebar di 26 negara. Apabila terjadi suatu hal pada perusahaan Toyota di suatu negara maka informasi tersebut akan tersebar di Negara lainnya. Sehingga perusahaan ini berupaya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Dan berusaha menghasilkan produk yang tidak hanya menarik (enjoyment) tapi juga aman bagi pelanggan dan lingkungan.

Tentang pentingnya K3 ini, Ir Ahmad Alfian Rusdi dari Petrokimia Gresik menyatakan bahwa semua individu dalam perusahaan harus turut serta menjaga aspek K3 termasuk para karyawan. ”Karyawan juga harus turut bertanggung jawab pada aspek K3, dan semakin tinggi jabatannya dalam perusahaan semakin besar pula tanggung jawabnya,” tegasnya.

Alfian Rusdi mengutarakan bahwa sebagai produsen pupuk dan bahan – bahan kimia seperti asam sulfat, asam fosfat, Amonia dan lain-lain, Petrokimia sangat memperhatikan ergonomi. Bahan-bahan kimia tersebut sangat berbahaya bagi manusia, karena itu perusahaan tersebut mengaplikasikan ergonomi dan K3 untuk pencegahan kecelakaan. Menurut Alfian, dan targetnya adalah zero accident (tidak ada kecelakaan kerja).

Di PT Petrokimia Gresik sendiri, masih menurut Alfian, penjagaan dan jaminan penerapan K3 ini diwujudkan dengan adanya dua bentuk organisasi khusus K3, yakni Struktural, yang berdasar pada struktur perusahaan, dan Non Struktural yang diatur oleh tiap direksi. Adapun pelaksanaan secara teknisnya, ada beberapa kebijakan yang diambil, di antaranya pembentukan Program Pencegahan Kecelakaan yang meliputi tahap desain, tahap pra operasi, dan tahap operasi.

Dalam Seminar Nasional Ergonomi-Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini sendiri akan dipresentasikan berbagai makalah dari peserta. Untuk itu, para peserta seminar yang jumlahnya mencapai seratus lima puluh orang ini akan dikelompokkan menjadi delapan kelompok.

”Ada sekitar seratus dua puluh makalah yang masuk. Agar tidak terlalu sempit, maka peserta nanti akan dibagi dalam delapan ruang berdasar kategori makalah yang dibuatnya. Adapun kategori yang ada misalnya tentang Ergonomi, K3, Produktivitas, Layout atau desain, dan lainnya,” terang Arief Rahman,ST , ketua panitia seminar ini, ketika dimintai keterangan.(m1/m3/rif)

Berita Terkait