ITS News

Sabtu, 28 September 2024
31 Juli 2006, 16:07

Geomatika Angkat Masalah Transformasi Peta Digital

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Program studi yang baru berganti nama dari Teknik Geodesi menjadi Teknik Geomatika ini mengadakan pelatihan dengan misi meningkatkan kualitas pegawai pemerintahan terutama di bidang komputerisasi data geografik. Pelatihan yang diadakan pada Senin (31/7) ini mengusung tema CAD dan SIG

Pelatihan yang rencananya diadakan selama dua minggu ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi peta digital dan GIS khususnya kepada peserta yang berasal dari kalangan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) agar nantinya dapat menerapkan di lingkungan atau bidang kerjanya masing-masing.

Waktu dua minggu ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu satu sesi untuk minggu pertama dan sesi selanjutnya adalah pada minggu kedua. ”Dua sesi ini sebenarnya isi materinya sama, yang berbeda hanya peserta yang mengikutinya.” ujar Destin, salah seorang panitia acara ini.

Bentuk pelatihannya sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Seminar yang diisi pemateri dari kalangan dosen-dosen Geomatika FTSP dan pelatihan dengan menggunakan software aplikasi secara langsung di depan komputer.

Pemberian materi dilakukan di ruang Pasca Sarjana, Lantai FTSP sedangkan pelatihannya sendiri dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan SIG Geomatika dengan menggunakan software aplikasi Autocad dan ArcView.

Pelatihan yang dibuka ketua program studi Teknik Geomatika Ir. Yuwono, MS, pada hari pertama ini dilanjutkan dengan materi yang diberikan oleh Dr. Ir. Teguh Haryanto, MSc. Dosen Geomatika ini menjabarkan pentingnya pengelolaan data geografis dalam bentuk digital.

Sesuai dengan judul pelatihan, maka yang menjadi focus pembahasan seluruh materi adalah bagaimana mentransformasikan data yang georeference dari bentuk hardcopy menjadi softcopy dengan penambahan data sesuai keperluan.

“Lha coba bayangkan saja seandainya semua data perpetaan kita berupa hardcopy, pastinya lemari arsip akan penuh dengan kertas-kertas. Belum lagi kesulitan saat pencarian data. Semua orang pasti ingin yang praktis dan cepat,” tambah Teguh, sambil menunjukkan gambar lemari yang penuh arsip peta.

Intinya, menurut bapak berkaca mata ini adalah keuntungan penyimpanan data geografik dalam bentuk file/digital, antara lain penyimpanan yang terintegrasi, mudah diakses dan dipindah dalam bentuk file, pengorganisasisan yang lebih baik, dan tentunya eksekusi yang lebih cepat.

Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan pelatihan di laboratorium. Di lab ini nantinya, peserta, selain dibimbing oleh pemateri utama, juga akan didampingi oleh asisten-asisten yang merupakan mahasiswa Geomatika sendiri. (m2/rif)

Berita Terkait