Dikatakan Djumain, kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) BPPT dengan ITS berkait dengan upaya memberikan pendidikan lanjut program doktor bagi staf BPPT. Hal itu merupakan bagian dari strategi BPPT dalam meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). ”Kunci utama penguasaan Iptek adalah pendidikan dan penelitian, karena itu melalui kerja sama dengan ITS ini diharapkan ada hasil yang bisa diperoleh untuk mengembangkan produk-produk bagi masyarakat,” katanya.

Diungkapkannya, selama ini sudah ada beberapa staf BPPT yang melanjutkan program master dan doktor di ITS, tapi masih terbatas pada bidang kelautan. ”Ke depannya melalui kerja sama yang lebih luas ini semua bidang ilmu bisa dilakukan. Kalau pada tahap-tahap awal sebagian besar staf BPPT di sekolahkan ke luar negeri, maka sekarang dengan meningkatnya kualitas perguruan tinggi di Indonesia, tidak ada alasan untuk tidak memilih perguruan tinggi di dalam negeri bagi pengembangan staf BPPT,” katanya.

ITS sendiri, dikatakan Djumain, merupakan perguruan tinggi ketiga yang melakukan kerja sama untuk pendidikan program doktor setelah UI dan ITB. ”Diharapkan melalui kerja sama pengembangan SDM ini, enam fokus yang akan dikembangkan oleh BPPT meliputi pangan dan obat-obatan, informatika dan telekomunikasi, transportasi, energi, pertahanan dan keamanan, dan pertanian, bisa direalisasikan dengan baik,” katanya.

Sementara itu, Jazidie mengungkapkan, sesungguhnya ada satu tujuan yang sama dalam kerja sama antara ITS dengan BPPT ini, yakni tercapainya kekuatan daya saing bangsa dalam bidang Iptek, dan untuk mencapainya itu memang dibutuhkan pendidikan. ”Sungguh ITS sangat berbangga diberi kepercayaan untuk menyiapkan SDM BPPT pada program doktor, dimana semua orang mengetahui, SDM-nya adalah orang-orang terpilih. Kebanggaan ini bisa menjadi daya pacu ITS untuk bisa lebih baik lagi,” katanya.

Selain itu, kata Jazidie menambahkan, dengan SDM pilihan itu diharapkan mereka yang mengikuti program doktor di ITS dapat menghasilkan penelitian atau riset yang unggul dan mampu berbicara hingga ke tingkat dunia, sehingga ITS bersama-sama BPPT memperoleh pengakuan internasional.(humas/asa)