Hari-hari
di bulan Juli dan Agustus 2006 adalah masa-masa sibuknya para panitia PMT (OSPEK)
di ITS. Suasana rapat SC yang kerap kali dilangsungkan malam sampai pagi hari
kini kembali bergulir. Bak malam-malam piala dunia yang baru saja usai beberapa
pekan yang lalu, saat-saat begadang kini kembali datang khusus bagi para SC
pengaderan yang rapat di malam hari. Otak diputar, mencari ide yang tepat untuk
menyusun konsep pengaderan yang saat ini mau tak mau harus juga menyinkronkan
dengan keadaan maba yang notabene adalah alumni ESQ.
Keberadaan
ESQ sendiri terbukti membawa perubahan yang signifikan terhadap para alumninya.
Saya rasa konsep-konsep pengkaderan ITS yang dipakai tahun-tahun sebelumnya
harus sedikit mengalami pergeseran untuk menyesuaikan dengan keadaan jiwa Maba
2006. Mungkin akan sedikit kesulitan jika kita harus "membongkar"
kembali apa yang sudah tertanam dalam benak maba dari apa yang didapatkannya
dalam ESQ. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, kita tentunya sangat
mengharapkan hasil yang lebih baik dari konsep pengaderan 2006 ini yang
merupakan kolaborasi ESQ dan PMT.
The Last Samurai
Pergeseran
sedikit-sedikit budaya PMT ITS memang sudah terasa. Entah apakah su-udzon
ataukah yang lainnya, sebagian mahasiswa ITS yang melihat keputusan Rektorat
yang mengharuskan segala proses PMT harus sudah selesai sebelum bulan Ramadhan
melihatnya sebagai sedikit kekangan Rektorat dalam PMT. Konsep 4-2-2 sendiri
juga telah disepakati, dan telah dipakai untuk menyusun konsep oleh SC PMT di
beberapa jurusan. Beberapa tanggapan-pun muncul dengan keputusan ini. Mau tidak
mau,konsentrasi SC dalam menyusun konsep 4-2-2 harus goyah. Karena waktu wisuda
juga masuk dalam jangka waktu tersebut. Belum lagi waktu untuk
"camp".
Entahlah,
namun dalam benak saya yang paling dalam, saya yakin keputusan rektorat saat
ini adalah yang terbaik. Karena menurut saya, pihak yang saat ini kadar
cintanya paling besar terhadap ITS adalah Rektorat terutama Pak Nuh, semoga
saja benar adanya.
dengan salah satu film, The Last Samurai, yang menceritakan sosok samurai
dengan sifat-sifatnya yang setia, jujur, satria, dan keberaniannya, mungkin
saya bisa sedikit menganalogikan bagaimana proses PMT dari tahun ke tahun
hampir sama dengan film tersebut. Saat-saat dimana budaya-budaya yang dianggap
"kuno" harus digeser dengan budaya modern dengan kecanggihan
teknologinya.
Proses
pengaderan ITS, yang saat ini telah dimasuki ESQ mungkin hampir mirip dengan
alur dalam film The Last Samurai. Saat dimana budaya lama sedikit- demi sedkit
digeser dengan budaya baru. Namun saat itu, dengan sangat bijaksana sang
pangeran menerima pedang samurai terakhir dari samurai yang dianggapnya sebagai
pemberontak. Namun dengan kebijaksanaannya, sang pangeran memasukkan
nilai-nilai luhur budaya samurai kepada para punggawa-punggawanya. Nilai-nilai
kedisiplinan, kejujuran, jiwa kesatria, semuanya dikolaborasikan dengan budaya
modernisasi.
Masa
terus berlalu, zaman juga telah berubah. Setiap masa memiliki budaya serta ciri
tersendiri. Mungkin seperti itulah cara saya membahasakan proses pengkaderan di
ITS yang terjadi tahun-tahun terakhir ini . Berubah sedikit demi sedikit,
mengikuti perubahan zaman. Memang untuk berdialog antar insan akademisi baik
itu antara rektor dengan mahasiswa atau sebaliknya, semuanya mebutuhkan seni.
Tak ada kata seindah doa, semoga setiap langkah kebijakan di ITS ini memberikan
manfaat dan kebaikan bagi seluruh masyarakat ITS.
Marji
Wegoyono
Mahasiswa
D3 Teknik Computer Control
Ketua Tim
SC PMT D3 Computer Control
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi