Rombongan KPN 2006 ini diterima Pembantu Dekan III Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Ir Eko Budi Djatmiko MSc Ph.D. Dalam kunjungannya di kampus ITS mereka berkesempatan mengunjungi beberapa laboratorium di FTK dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. ”Kami berterima kasih diberi kesempatan untuk menerima para pemuda yang mengikuti kegiatan kapal Pemuda Nusantara ini. Harapannya apa yang diberikan oleh ITS dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta yang memang diharapkan menjadi pemuda pelopor yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan,” kata Eko Budi Djatmiko.

Diungkapkannya, dari beberapa pertanyaan yang diajukan para peserta, Eko berkeyakinan, jika komitmen mereka terus dimiliki dan dikembangkan, kedepannya tidak ada alasan dari sebagian mereka bisa menjadi wiraswastawan tangguh di bidang perikanan dan kelautan. ”Pertanyaan dan pemikiran yang mereka lontarkan cukup kritis, dan ITS yang memiliki fakultas teknologi kelautan, siap memberikan pemikiran dan mewujudkan ide mereka jika memang dibutuhkan di daerah-daerah asal mereka,” katanya.

Ketua rombongan Kapal Pemuda Nusantara, Teno Barata mengungkapkan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan wawasan dan pandangan kepada pemuda dari 31 propinsi di Indonesia tentang kegiatan kewirausahaan di bidang perikanan dan kelautan. ”Di pilihnya ITS, tentu berkait erat dengan tema yang dipilih kali ini tentang kelautan dan perikanan. Sebelum ke ITS para peserta sudah dibekali pengetahuan dan wawasan serta melakukan peninjauan lapangan di kepulauan seribu di jakarta dan kampung nelayan di Tegal,” kata Teno yang juga Kepala Bidang Pengembangan Iptek Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Diungkapkan Teno, jadwal berikutnya para peserta akan berlayar dari Surabaya  menggunakan KRI Sangkurilang menuju Makasar. Disana mereka akan melakukan pendalaman dan meninjau lapangan sambil bermalam di permukiman nelayan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. ”Kami berharap dengan pemberian wawasan dan meninjau langsung beberapa daerah nelayan, para peserta akan memiliki minat untuk terjun menjadi wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan. Potensi kelautan kita cukup besar, tapi belum banyak para pemuda kita yang melirik ke sana,” katanya.

Harapannya, melalui program dan kegiatan ini, mereka akan tertantang dan tertarik untuk menerjuni potensi kelutan yang amat besar ini, dan menjadi wirausahawan di bidang itu. ”Ini adalah program untuk memotivasi mereka yang memang sudah mengetahui akan potensi laut yang kita miliki,” katanya.

Sementara itu, mengenai kunjungan ke ITS ini Bayu salah satu peserta KPN 2006 delegasi Jawa Timur mengatakan sangat berterimakasih telah diberi kesempatan untuk menggali lebih dalam pengetahuan dan teknologi  kelautan dan perikanan di ITS. ”Saya sangat terkesan dengan kunjungan ini,” ungkap mahasiswa Akademi Perikanan Sidoarjo ini.

Ditanya mengenai kondisi sektor kelautan dan perikanan di Indonesia, Bayu mengatakan, sudah cukup berkembang tapi hanya sebatas beberapa bidang. ”Sayang sekali, saat kunjungan di Tegal kami prihatin melihat kondisi pengolahan ikan yang masih kurang dan sangat tradisional,” ungkap mahasiswa asal Lamongan ini.(humas/asa)