Sabtu (26/7) pagi, terlihat barisan mahasiswa berjalan memutari Taman Alumni menuju bundaran ITS dengan membawa berbagai poster bertema lingkungan. Mereka bukanlah mahasiswa senior jurusan Teknik Lingkungan yang tengah kampanye lingkungan hidup, dan bukan pula anggota PLH Siklus ITS. Mereka adalah maba TL 2006.

Penampilan maba jurusan ini berbeda dengan maba jurusan lain. Maba Teknik Lingkungan menggenakan jas almamater dan celana hitam dipadu dengan sepatu hitam, mereka tampak rapi. Sekitar pukul 09.00 WIB mahasiswa baru Jurusan Teknik Lingkungan mengadakan kampanye aksi damai lingkungan sebagai salah satu bagian dari pengkaderan yang mereka jalani.

Sebanyak 113 maba jurusan Teknik Lingkungan terlihat kompak dan ceria di hari pertama ospek mereka. Seperti pengakuan Andre, mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan 2006, ini mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini. Selain merasa senang, baginya kegiatan ini sangat jauh dari kesan menakutkan seperti yang ia bayangkan selama ini.

Senada dengan apa yang dikatakan Andre, Gama, salah satu maba yang mengikuti kampanye ini mengaku merasa senang. Rasa senang itu dia ekspresikan dengan cara orasi mengenai industri yang tidak ramah lingkungan di hadapan ratusan teman-temannya. "Mental kita benar-benar diuji dengan orasi ini,” ujar Gama ramah.

Poster-poster yang disuguhkan beragam. Beberapa poster berbicara mengenai polusi udara yang dirasa sudah sangat menggangu. Sedangkan yang lain ada yang menyuarakan penggundulan hutan, polusi air laut, dan industri yang tidak ramah lingkungan. Poster-poster sederhana ini dibuat dari goresan spidol dengan pewarna seadanya. ”Poster-poster ini murni dari kreasi maba,” ujar Fajar, salah satu OC.

Tidak hanya poster. Dalam kegiatan ini maba jurusan Teknik Lingkungan juga secara aktif menyebarkan brosur yang berisi ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Pada sisi lain brosur itu juga disertakan berbagai macam bahaya timbal (Pb) bagi tubuh manusia.

Fanti Nurlaili, penanggung jawab kampanye ini menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan follow up dari pemberian materi Peran dan Fungsi Mahasiswa yang diberikan beberapa jam sebelumnya. Fanti mengatakan bahwa kegiatan ini sangat didukung oleh pihak jurusan, dan dengan mudahnya acara ini mendapatkan izin dari pihak rektorat, SKK ITS, dan pihak kepolisian.

Fanti mengatakan pihaknya yakin kegiatan ini dapat melatih maba untuk berpikir kritis. Ia juga tak lupa memberikan materi berupa lagu yang berjudul Totalitas Perjuangan untuk menyulut semangat adik-adiknya sebagai agen perubahan sosial. ”Kita berusaha menampilkan pengkaderan dengan wajah baru sebagai wujud tindak lanjut dari kegiatan ESQ yang sudah diterima seluruh maba.” ungkap mahasiswi angkatan 2003 ini. (ap/asa)