ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 Agustus 2006, 08:08

Rektor Ajak Maba Budayakan Sholat Sunnah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pembukaan Mentoring di ITS sudah menjadi agenda tiap tahun. Pada tiga tahun terakhir, acara utamanya diisi Seorang Trainer. Pembukaan pada tahun 2005 contohnya, menghadir Super Trainer Reza M Syarif. Tahun ini pembicara dari luar yang diundang adalah Ustad Syaukani, dari Yayasan M. Cheng Ho dan PITI (Persatuan Islam Tiong Hoa Indonesia). Acara ini juga dihadiri oleh Rektor Prof Dr Ir Mohammad Nuh dan dosen Teknik Mesin Dr Abdullah Shahab.

Walaupun jauh lebih sederhana dari tahun lalu, Pembukaan mentoring tahun ini terlaksana dengan cukup rapih. Hampir semua mahasiswa baru (maba) dari tiap jurusan yang ada ikut dan datang dengan relatif tepat waktu.

Karena terbangun kesepakatan bersama antara Badan Pelaksana Mentoring (BPM) dan Hima-hima dengan BEM sebagai fasilitator. Badan Eksekutif Mahasiswa juga mengeluarkan pernyataan bahwa waktu pengkaderan bagi maba sebelum Sholat Jumat (25/8) digunakan untuk pembukaan Mentoring. Bahkan, pihak Rektorat juga sudah merekomendasikan kalau semua maba yang beragama Islam diwajibkan ikut.

Dalam sambutannya, Rektor ITS yang juga alumnus Teknik Elektro ITS ini mengajak para maba untuk mengerti adab-adab masjid. Layaknya seorang mentor, beliau membuat semacam sambutan yang interaktif. Seperti forum diskusi yang kondusif namun melibatkan seluruh maba muslim, sebuah jumlah yang tidak sedikit.

Beliau juga menanyakan siapa saja maba yang sudah sholat dhuha pagi ini. Sikap maba selanjutnya tidak jauh berbeda saat menanggapi pertanyaan tentang adab masuk masjid.

Nuh berharap pada maba agar membudayakan ibadah sunnah ini. Sholat Dhuha bisa dilakukan jam-jam pagi, seperti sebelum masuk kuliah atau di sela-sela perkuliahan. "Tidak saat perkuliahan berlangsung lalu sholat," ungkapnya menjelaskan.

Dengan terbiasa sholat dhuha, diharapkan maba 2006 menjadi generasi yang tidak hanya intelek namun juga sholeh. "Saya belum menemukan doa yang memohon untuk menjadi para Aalimiin (Intelek). Lihat doa sholat dhuha ini. Kita semua memohon agar termasuk orang yang sholeh," jelasnya, sambil menunjukkan urgensi menjadi generasi yang sholeh.

Sejalan dengan Rektor, Ust Syaukani, Pendiri Yayasan M. Cheng Ho dan PITI (Persatuan Islam Tiong Hoa Indonesia) mendorong maba agar menjadi muslim sejati yang melakukan seluruh bagian kehidupan yang sesuai dengan Islam. "Sulit jawabannya kalau ditanya kapan jadi orang islam. Karena islamnya itu sangat universal. Sebuah tuntunan hidup yang sangat lengkap. Lebih mudah menjawab kalau pertanyaannya kapan memeluk Islam." ungkapnya.

Kalau keduanya menekankan maba untuk menjadi generasi islam dan shoilihin, dosen Teknik Mesin Dr Abdullah Shahab menekankan agar menjadi generasi yang berprestasi. Dosen Jurusan Teknik Mesin ini mendorong Mahasiswa muslim agar menunjukkan prestasi nomor satu.

"Seorang muslim harus memiliki prestasi yang baik. Nilainya harus A. Tunjukan pada Dunia, seorang mukmin itu prestasinya nomor satu." tukas Shahab pada maba. (mac/rif)

Berita Terkait