ITS News

Sabtu, 28 September 2024
27 Agustus 2006, 09:08

Tanggapan Civitas Terhadap Pelaksanaan ESQ

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam pemberitaan sebelumnya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA menyampaikan bahwa ITS merupakan kampus pertama yang menerapkan training ESQ dan training kepribadian kepada maba. ”Mulai tahun ini kita membekali putra-putri bapak ibu sekalian dengan training ESQ dan training kepribadian. ITS menyadari selain ranah akademis, manusia juga memiliki ranah moral dan etika,” ungkap Nuh dalam pertemuan antara pengurus IKOMA, Pimpinan ITS dan orang tua maba, Senin (21/8) silam.

Training ESQ dan training kepribadian untuk maba memang merupakan lompatan proses pendidikan di ITS. Kegiatan yang pertama kali diberlakukan di lingkungan ITS ini tentu menimbulkan berbagai macam tanggapan dan opini civitas akademika ITS.

Presiden BEM ITS Detak Yan Pratama saat ditemui ITS Online disela-sela aktivitasnya memberikan tanggapan berkait penyelenggaraan ESQ yang telah mencapai angkatan ke-lima. "ESQ saya rasa sangat efekif untuk perbaikan perilaku serta moral warga ITS. Dari 2 angkatan pertama dulu, sudah keliahatan hasilnya, memang benar-benar sangat signifikan. Dan hal ini sedang menjadi menjadi pembahasan dari teman-teman di BEM, terutama untuk pembentukan FOSMA di ITS" jelas Detak.

Meski begitu, Detak tak sepenuhnya sepakat dengan pelaksanaan ESQ di ITS. Dikatakan mahasiswa Teknik Fisika angkatan 2002 ini, ITS tidak harus selalu memakai ESQ. "Yang terpenting adalah Goal Setting-nya, bagaimanapun metodenya dalam pelatihan yang diberikan kepada Maba, asal goal setting terpenuhi ya nggak masalah, asal sesuai dengan norma yang berlaku. Nggak melulu kita harus memakai ESQ," ungkapnya.

Tak jauh berbeda dengan pendapat Presiden BEM ITS, Ketua Legislatif Mahasiswa (LM ITS), Yanuar Awaludin juga menyampaikan dukungannya dengan pelaksanaan ESQ di ITS. Mahasiswa D3 Computer Control angkatan 2004 ini menyampaikan sarannya untuk ITS. "ESQ itu bagus, karena dengan kekuatan multimedianya, mampu mempengaruhi secara mendalam jiwa orang-orang yang mengikutinya. Namun, untuk follow up dari pelatihan ini ternyata belum digarap serius di ITS," ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Aldin ini.

Dikatakan Aldin, dengan SDM alumni yang sangat banyak, dan agar tak terbuang sia-sia, perlu penanganan khusus terhadap alumni ESQ. "Eman-eman kalau dengan pengeluaran biaya yang begitu besar, langkah ESQ hanya berhenti sampai di situ. Mungkin ini akan menjadi lahan bidang garap BEM ITS untuk mengkoordinasi para alumni ESQ," jelas Aldin.

Sementara itu, Mahasiswa Baru yang mengikuti ESQ mengaku merasakan perubahan yang sangat berarti dalam jiwa mereka. Esthi Paramitha misalnya, maba jurusan Arsitektur ini merasakan ada perubahan dalam dirinya setelah mengikuti ESQ. "Semuanya terasa benar – benar masuk Mas, baru kali ini saya merasakan sesuatu yang benr-benar beda. Semuanya terasa sampai ke dalam jiwa," ungkap Esthi.

Maba alumni SMAN 2 Madiun ini juga sangat mendukung jika ESQ menjadi program khusus bagi Mahasiswa Baru. "Saya sangat sepakat jika Maba ITS semuanya dapat ESQ, karena memang bener-bener bagus kok," jelasnya.(Jie/asa)

Berita Terkait