Film berdurasi lima menit itu menggambarkan kerja keras tujuh mahasiswa ITS yang mengerjakan sebuah riset selama dua bulan. Riset tentang airboat yang digawangi oleh mahasiswa PPNS angkatan 1999 ini mempunyai desain yang unik, yaitu meletakkan baling-baling kapal (propeller) diatas tubuh airboat, berbeda dengan desain kapal kebanyakan.

Dengan sebuah lagu Slank sebagai latar belakang, film yang berjudul Airboat Sebagai Sarana Transportasi Air Dangkal ini mampu menyisihkan peserta lain yang datang dari seluruh Indonesia.

Agung, pimpinan produksi tim Multimedia ITS mengaku bahwa feature yang dibuatnya mempunyai keunikan dan nilai berita yang besar, tidak heran film ini menjadi salah satu pilihan juri dalam lomba feature ini.

Sebelumnya Agung tidak menyangka akan memenangkan perlombaan ini, diakui Agung bahwa dia bersama tim hanya membutuhkan waktu selama tiga hari untuk menyelesaikan filmnya itu. ”Kita juga mengirimkan film itu sangat mepet dengan deadline lomba,” ujar Agung.

Selain mendapatkan hadiah, sepuluh film terpilih ini nantinya akan diputar di TVRI selama sepuluh hari terhitung sejak tanggal 29 Agustus hingga tanggal 7 September nanti.

Agung berharap kemenangan tim Multimedia ITS kali ini mampu membangkitkan semangat tim Multimedia untuk aktif mengikuti kompetisi-kompetisi serupa.

Film Pengkaderan
Menang dalam kejuaraan nasional tidak lantas menghentikan tim Multimedia ITS untuk berkarya. Saat ini tim Multimedia ITS tengah memproduksi sebuah film edukasi yang bercerita tentang pengelolaan sampah Kota Surabaya.

Film yang diberi judul Sampah Mandiri ini terlaksana berkat kerjasama tim Multimedia ITS dengan salah satu LSM lingkungan di Surabaya. Film ini nantinya akan disebarkan kepada masyarakat sebagai film pendidikan tentang pengelolaan sampah di lingkungan keluarga.

”Beberapa tahun kedepan Surabaya tidak mampu menggantungkan urusan sampah kepada Dinas Kebersihan, harus ada upaya aktif dari masing-masing keluarga,” ujar Ibnu, salah satu anggota tim Multimedia ITS.

Selain film Sampah Mandiri, tim Multimedia ITS juga tengah menyiapkan sebuah film yang mengangkan pengkaderan sebagai temanya. Tema pengkaderan ini diangkat menyusul isu yang tiada habis diperbincangkan, perploncoan maba.

Agung mengatakan bahwa pengkaderan yang tidak profesional hanya akan melahirkan generasi penerus yang tidak baik, untuk itu film ini dibuat sebagai kontribusi dalam mencari bentuk pengkaderan yang lebih humanis. ”Film ini akan kami buat walaupun nantinya harus menggunakan candid camera,” ujar Agung bersemangat. (ap/rif)