ITS News

Sabtu, 28 September 2024
03 September 2006, 13:09

BEM Bentuk Bakor Pemandu PKTI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelatihan pembekalan pemandu Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI) ini digelar selama dua hari sejak Sabtu (2/9). Bertempat di ruang kelas jurusan Teknik Industri TI 101, tak lebih dari 20 peserta mengikuti acara yang digagas oleh dihadiri oleh Departemen Riset dan Teknologi (Ristek) BEM ITS ini. Para pemandu karya tulis notabene merupakan mahasiswa ITS yang telah berpengalaman menjadi finalis dan menjuarai event-event karya ilmiah seperti Mahasiswa Berprestasi (mawapres), PPKM, PKM, dan LKTM.

Menurut Menteri Ristek BEM, Chasby Shidqi, mengungkapkan bahwa badan koordinasi (bakor) pemandu PKTI yang baru dibentuk ini adalah sebuah langkah untuk membudayakan peran mahasiswa dalam bidang penalaran dan keilmiahan. ”Bakor sebagai fasilitator yang membantu kepemanduan dalam pelatihan karya ilmiah, mulai yang diselenggarakan jurusan hingga institut,” paparnya.

Nantinya, imbuh mahasiswa jurusan Teknik Fisika angkatan 2003 ini, para pemandu akan menyediakan susunan materi yang dibutuhkan. ”Sebelumnya, kita telah menghimbau untuk mengadakan pelatihan karya tulis ilmiah tiap jurusan,” kata Chasby.

Sebagai langkah awal peresmian bakor pemandu PKTI, pembekalan pun dilakukan dalam format pelatihan. Empat dosen penalaran ITS yang telah berpengalaman turut dihadirkan. Mereka adalah Prof. Ir Nur Iriawan, Drs Soehardjoeprie Msi, Ir. Aguk Zuhdi MF M.Eng serta Alief Wikarta ST.

Salah satu pemateri, Soehardjoeprie, membekali pemandu dengan kebudayaan Creativogenic. Menurut dosen yang akrab disapa Djoepri ini menjelaskan bahwa Kebudayaan Creativogenic merupakan kebudayaan yang menunjang, memupuk dan memungkinkan perkembangan kreativitas. ”Sedangkan kreativitas itu sendiri berfokus pada empat hal yaitu pribadi, proses, produk dan pendorong,” ungkap dosen jurusan Matematika ini.

Yang dimaksud pribadi di sini adalah tindakan kreatif yang muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan proses, papar pengusaha yang membawahi empat perusahaan ini, lebih menunjukkan kepada langkah-langkah proses kreatif yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.

Sementara itu, kreativitas juga mampu menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru (produk). Serta menekankan faktor pendorong, baik dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis.

”Hal-hal inilah yang harus anda pahami sebagai seorang pemandu karya tulis, yang memacu orang lain untuk meningkatkan kreativitasnya,” tegas pria yang akrab dipanggil Djoeprie ini. (th@/rif)

Berita Terkait