Skenario relief well, salah satu upaya menghentikan semburan lumpur dari sumur Banjar Panji 1 milik PT Lapindo Brantas I Porong Sidoarjo, rencananya digarap akhir minggu ini. “Saat ini tim menunggu kedatangan rig ketiga yang akan menuju lokasi di timur sumur Banjar Panji I. Lokasi sudah disipkan untuk relief well akhir pekan ini setelah ditinggikan sekitar 2,5 meter. Lokasi sebelumnya telah kebanjiran hingga 1,5 meter termasuk peralatannya,” ungkap wakil Ketua BP Migas Ir Triana Karta Atmadja, dalam wawancara di sela-sela simposium nasional “Pembuangan Lumpur Porong Sidoarjo ke laut?,” di gedung Rektotat ITS, Kamis (7/9).
Triana menjelaskan bahwa dari relief well ini nanti akan dapat diketahui tiga fenomena kemungkinan kondisi semburan lumpur yang akan dihadapi, apakah under ground blow out, mud volcano atau superheated water. ”Untuk kondisi superheated water secara geothermal para pakar optimis bisa teratasi. Namun jika mud volcano, dalam sejarah pakar geologi belum ada satu upaya yang bisa menghentikan semburan lumpurnya. Tapi ini bukan berarti tidak ada jalan. Kita harus tetap optimistis,” tegasnya. Sedangkan kondisi blow up, papar Triana, merupakan semburan lumpur dengan berat jenis yang lebih berat lagi.
Volume semburan lumpur hingga kini adalah 50.000 meter kubik perhari dengan disertai gas. Penanganan kondisi ini sedang dilakukan dengan menyiapkan sekitar 12 pompa. Triana optimis hal itu bisa dilakukan. “Saat ini dua rig untuk relief well sudah berada di lokasi, yaitu Century 24 dan Nasional 110 dari Pertamina,” imbuhnya lagi.
Mengenai pendanaan, Triana menuturkan bahwa pengadaan relief well akan ditanggung penuh oleh PT Lapindo. “Relief well ditanggung oleh Lapindo, pemerintah tidak keluar seperserpun sebagai cost, dan ini akan ditangani BP Migas. Yang memberikan masalah ya yang harus menanggung masalahnya,” komentarnya. (th@/ftr)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan