ITS News

Sabtu, 28 September 2024
11 September 2006, 09:09

Robot ITS Gagal Raih Juara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di babak perempat final, setelah sebelumnya berhasil menjadi juara grup A, Robot Depth-4 dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) – ITS dikalahkan dengan angka tipis 13:18. Tim Robot Indonesia hanya mampu mencapai babak perempat final.

Kompetisi yang berlangsung di Gedung Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, diikuti 19 tim dari 18 negara di Asia, telah mengantarkan tim Vietnam yang akan menjadi tuan rumah ABU Robocon 2007, keluar sebagai juara. Tim mahasiswa dari Ho Chi Minh City University of Technology ini, mampu mencatat kemenangan mutlak, yang dalam pertandingan diistilahkan SIAP, pada babak final melawan tim Thailand.

Kemenangan Vietnam, kali ini merupakan kemenangan ketiga selama enam kali penyelenggaraan ABU Robocon sejak 2000. Tim ITS pernah meraih juara pada tahun 2001 yang dilangsungkan di Jepang dengan Robot B-Cak-nya.

Pertandingan Robot ITS melawan Thailand berjalan seru. Awalnya tim ITS telah berhasil menjaga tiang di bagian tengah untuk tidak dikuasai tim lawan, tapi karena pertahanannya lemah, sesaat kemudian tim lawan berhasil menguasai dan menaruh balok dibagian tengah untuk membuat menara, sesuai dengan tema acara Robocon kali ini “building the world’s tallest twin tower”.

“Harus diakui, kita kurang kuat menerapkan skenario menghalau tim lawan. Kami menerapkan satu skenario yang langsung dibaca lawan, sehingga mereka mampu membuka halangan yang telah dibuat,” kata Ir Gigih Prabowo, Dosen Pembimbing dari PENS ITS.

Robot Pengganggu
Sebenarnya pertandingan antara Tim PENS ITS dengan Thailand berlangsung imbang. Hanya saja robot manual yang dijalankan oleh Donny Nurdiansyah, tidak menyangka jika gerak langkahnya untuk menyusun menara kemudian dihalau oleh robot otomatis lawan. Menjelang waktu yang disediakan 3 menit berakhir, Robot ITS bisa mengatasi robot otomatis dan berhasil memasukkan sebagian balok yang dibawanya, namun waktu untuk mengumpulkan kembali balok-balok lainnya terlambat karena waktu habis.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA yang mendampingi tim ITS berkomentar,  sebagai sebuah kompetisi, ITS sudah bekerja maksimal. ITS tetap tim terbaik bagi Indonesia, ini diakui dan dikomentari oleh salah seorang komentator siaran televisi lokal, kalau robot penghalang milik ITS yang berbelalai sungguh “menakutkan”.

Tersingkirnya ITS pada babak perempat final diikuti oleh tim-tim tangguh lainnya termasuk Malaysia. Memang beberapa tim tangguh yang sebelumnya banyak diunggulkan untuk meraih kemenangan, ternyata meleset. Selain Indonesia, yang juga disebut sebagai tim tangguh dan harus menelan pil kekalahan adalah  Jepang, China, dan Malaysia. Bahkan tim Korea, tersingkir sejak di babak penyisihan. (humas/asa)

Berita Terkait