ITS News

Minggu, 29 September 2024
13 September 2006, 15:09

Elizabeth, Akui Cumlaude karena Dikenal Dosen

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Nama Elizabeth Warimantouw pernah muncul setahun lalu saat ia menyandang predikat juara dua Mawapres ITS 2005. Dan kini pun muncul kembali sebagai peraih nilai kelulusan tertinggi  se-jurusan Teknik Industri.

Walaupun demikian, mahasiswi kelahiran Madiun, 24 Januari 1985 ini tetap rendah hati. Ia mengaku mendapatkan IPK 3,62 bukan karena dirinya yang mampu, tapi lebih karena selalu menghormati dosennya. Saat bertemu pun, ia selalu bertegur sapa. Karena itulah, asisten laboratorium Statistical and Managerial Decision Teknik Industri ini banyak dikenal dosen. "Ini merupakan anugerah. Aku dapat nilai bagus bukan karena belajar atau skill yang aku miliki, tapi lebih karena aku respect sama dosen. Mungkin nilai segitu terkait image untuk seorang mawapres, seolah-olah memandangku smart, pinter. Meskipun aku sendiri takut dipandang seperti itu, " komentarnya merendah.

Karena respect yang selalu ditunjukkanya itulah, putri pasangan Harry Warimantouw dan Laniwah ini mengaku banyak mendapat kemudahan. Ia kemudian menceritakan pengalamannya saat harus opname di semester empat. "Dulu aku pernah diopname pas semester empat sehingga bolong tiga kali mata kuliah di UAS. Tapi untung saja ketiga dosennya bisa dilobi. Malah aku dapat IP 3,8. Heran juga sih kenapa bisa dapat nilai segitu," cerita Elizabeth.

Setelah itu, mahasiswi angkatan 2002 ini pun menyadari bahwa IP cumlaude dapat dikejar terus. Hal ini membuatnya menjadi mahasiswa yang study oriented pada semester lima. Namun, pada semester itu pulalah prestasi kembali diraih Elizabeth dengan menjadi Mawapres II ITS. "Nah, saat mengikuti ajang Mawapres itu studiku hancur-hancuran, tapi untung saja aku memiliki teman-teman yang baik dan bisa diandalkan," paparnya.

Selama di ITS, alumnus SMUN 1 Magetan ini mengatakan terjadi perubahan yang signifikan atas karakternya. "Karakterku terbentuk di ITS. Dulu hidupku adalah untukku, egois, tapi setelah mengikuti proses ini-itu maka aku belajar untuk berempati pada orang lain. Dulu aku ini masa bodoh dan nggak punya inisiatif loh, tapi sekarang tidak lagi," komentar Elizabeth.

Elizabeth yang pernah menjadi marketing D1 Pasti ITS ini, mengambil judul skripsi Pengembangan Model Produktivitas Perusahaan dengan Pendekatan Buyer Seller Relationship. "Aku menganalisa produktivitas dan supply chain. Memang aku sengaja mengambil konsep yang baru tapi rawan dibantah," tegas mahasiswi yang bercita-cita besar ingin menjadi wanita karir ini. (th@/ftr)

Berita Terkait