Sedikit mahasiswa seperti Wilda Mahmudah yang mempunyai keinginan besar menjadi seorang guru. Apalagi, ilmu yang didapatkan putri dari Muhammad Rohim ini, diabdikan kembali ke desa kelahirannya di Gumeno Manyar Gresik. Hal ini ditunjukkan, ketika masih mahasiswa semester tujuh, Wilda rela tiap minggu bolak-balik ke desanya demi menjalani profesi mulianya sebagai guru sekolah.
Mahasiswi jurusan Matematika ITS angkatan 2002 ini ditawari sekolahnya dulu (SMP YP Sunan Dalem Manyar Gresik) untuk mengajar di sana. "Awalnya saya nggak mau. Ketika itu, saya diminta mengamalkan ilmu di sana, mereka nanya kapan ngabdine? Saya pikir ya kenapa nggak dicoba," papar wanita kelahiran Gresik, 4 Maret 1984 ini.
Karena saat itu Wilda masih harus kuliah di Matematika ITS, maka diambil jalan tengah. "Saya ngajarnya pas hari Sabtu dan Minggu saja, dari Dhuhur sampai Magrib, mereka (siswa, red) liburnya Jumat. Jadi tiap minggu saya selalu pulang ke Gresik, " tandas anak ke-4 dari empat bersaudara ini. Selain mengajar, Wilda juga telah mendirikan usaha rental komputer dan membuat LBB (Lembaga Bimbingan Belajar) bersama teman-temannya. "Saya juga dirikan LBB, sudah dua tahun. Kalau rentalnya sih masih satu tahun," imbuh Wilda.
Selain menjadi tentor LBB, guru SMP dan enterpreneur di desanya, Wilda pun beraktivitas di kampus. Mahasiswi yang meraih tiga kali IPS tertinggi angkatan 2002 di jurusan Matematika ini, juga pernah menjadi asisten Kalkulus, dan Matematika Dasar Dikmenjur di ITS. Selain itu, Wilda pun aktif dalam kegiatan organisasi ekstra kampus dan juga staff kajian jurusan Ibnu Muqlah Matematika ITS.
Hal lain yang patut dicontoh dari sosok Wilda adalah kemandirian selama menjadi mahasiswa. "Dari sejak awal masuk jadi mahasiswa, saya sudah harus hidup mandiri sebab orang tua sudah tidak bisa membiayai lagi. Tapi, Alhamdulillah, saya dulu mendapat beasiswa TPSDP Batch I, " kata alumnus SMUN 1 Gresik ini.
Tentang resepnya menjadi mahasiswi cumlaude, Wilda pun mengatakan satu kata kunci yaitu paham. "Yang penting dipahami, nggak dihafal. Sistem belajarku nggak rajin, tapi berusaha sepaham-pahamnya apa yang diterangkan dosen. Saya pake’ sistem belajar SKM, Sistem Kebut Seminggu," ungkapnya sembari tertawa. Jadi, walaupun tidak tiap hari, minimal tiap minggu ia mengejar untuk memahami tiap pelajaran yang diberikan dosen. "Oh ya, hal lain yaitu doa ortu, ini juga yang terpenting," tambahnya segera. (th@/rin)
Kampus ITS, ITS News — Adanya keterbatasan fisik pasca kecelakaan mengharuskan Muhammad Noer Yusuf Joko Samodro menggunakan kursi roda
Kampus ITS, ITS News — Lulus dengan perolehan nilai yang memuaskan merupakan keinginan semua orang, tak terkecuali bagi Renata Zahabiyah
Kampus ITS, ITS News – Dalam menarik para pengunjung, tidak lepas dengan faktor indahnya visual bangunan sendiri. Guna meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia adalah Hendy Gilang