ITS News

Sabtu, 28 September 2024
20 September 2006, 18:09

Dewi Motik Beberkan Layanan Cinta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dengan memahami dalamnya arti cinta, UPT Perpustakaan ITS mengubah ketulusan, keihlasan, dan cinta pada penggunanya melalui hadirnya layanan cinta. Ini merupakan salah satu penggalan puisi yang dibacakan dalam membuka seminar Layanan Cinta yang dihelat Selasa (19/9) pagi. Lebih dari enam puluh peserta memadati lantai dua Gedung Perpustakaan Pusat ITS.

Tak hanya untuk kalangan umum, pustakawan Perpustakaan ITS pun semuanya ikut andil meramaikan acara ini, sehingga tak pelak perpustakaan off sementara beberapa jam hingga acara usai.

Tak main-main pula, dua pembicara top pun dihadirkan. Mereka adalah Dr Dewi Motik Pramono MSi, pengusaha sukses sekaligus artis tenar, dan dr Nalini Muhdi Agung SpKJ, Psikeater. Para pembicara itu membahas layanan Cinta yang mulai November 2004 telah digalakkan oleh Perpustakaan Pusat ITS.

Awalnya, Dewi Motik berkisah tentang kecintaannya terhadap buku. "Saya sekeluarga suka baca, karena memang dari kecil dididik ayah untuk all out pada buku," tutur wanita kelahiran Jakarta, 10 Mei 1949 ini. Sehingga, lanjut Motik, hobinya ini pun terus berlanjut hingga sekarang. "Saya sekarang juga seorang pustakawan, sebab saya juga membina perpustakaan," tandas Motik.

Motik yang juga penulis buku Managemen by Love ini mengatakan bahwa tugas pustakawan tidaklah mudah. Tak hanya memahami "peta" perpustakaan dan ribuan judul buku yang ada. Namun, seorang pustakawan juga harus memberi layanan dengan empati dan simpati.

Sebab, menurut Motik, simpati adalah keramahan dan keikhlasan petugas untuk selalu bertanya dan berusaha membantu pengunjung. Sedangkan Empati adalah usaha petugas untuk menahan amarah.

"Misalnya, jika seorang peminjam buku menghilangkan atau menyobek selembar halaman, tak harus langsung dimarahi. Tapi, peminjam tersebut harus ditanya sebabnya dan diberi usul solusi," papar Motik.

Sementara itu, pembicara lain, Nalini Muhdi menuturkan ada tiga kunci utama pustakawan dalam melayani pembaca yaitu bermurah hati untuk mengucapkan kata "maaf, tolong dan terima kasih". "Ketiga kata ini yang harus kita biasakan untuk mengucapnya, dan seorang pustakawan juga harus tahu saatnya marah dan menahan amarah," tegas wanita berkacamata ini.

Drs Achmad, MA, Kepala Perpustakaan Pusat ITS, pun membenarkan bahwa moto yang digunakan lembaganya yaitu melayani dengan cinta berbasis pada 5S+1 TK. Artinya, senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan terima kasih.

"Setiap pagi kami ada latihan senyum, agar pengunjung puas," tutur Achmad. Sebagai informasi, Perpustakaan Pusat ITS kini memiliki koleksi sekitar 15 ribu judul buku dan tiap harinya menerima "tamu" sekitar 1.300 orang. (th@/rif)

Berita Terkait