ITS News

Sabtu, 28 September 2024
21 September 2006, 10:09

Rektor ITS Terima ‘Award of Highest Honor’ dari Soka University

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA merupakan orang ketiga dari Indonesia yang memperoleh penghargaan serupa setelah sebelumnya diberikan kepada Prof Suyudi (mantan Rektor UI) dan Prof Malik Fajar (mantan Mendiknas RI).

Dalam sambutannya Ikeda menjelaskan, salah satu nilai yang secara konsisten diperjuangkan oleh perguruan tingginya adalah terwujudnya perdamaian dunia yang abadi dan persaudaraan umat manusia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan melalui pendidikan dan kebudayaan.

”Soka University menilai Prof Nuh adalah seorang tokoh yang mempunyai pengaruh luas dan terlibat secara aktif dalam masyarakat. Pemikiran-pemikiran beliau tentang pendidikan, kebudayaan dan kemanusiaan bersifat universal dan menembus batas-batas negara. Oleh karena itu kami dengan bangga mempersembahkan perhargaan tertinggi universitas kepada Prof Mohammad Nuh dengan harapan semoga beliau akan tetap konsisten memperjuangkan pemikiran-pemikiran beliau yang selama ini telah dirasakan manfaatnya,” katanya.

Sementara itu, dalam sambutannya berkait penghargaan yang ia peroleh, Nuh mengucapkan rasa terimakasih yang besar kepada soka university. Secara falsafati, dikatakan Nuh, tiap orang itu memiliki kekhususan (uniqueness) yang menyebabkan tiap orang itu memiliki perbedaan (distinctive). Tapi dibalik uniqueness dan distinctive itu terdapat persamaan dan kesamaan. Dengan adanya uniqueness dan distinctive itu kita bisa mengelola akan membentuk suatu bangunan yang indah.

”Berangkat dari falsafah inilah, kita ingin membangun poros, link atau network antara ITS dan Soka University, untuk memberikan nilai (value creation) setinggi-tingginya,” katanya.

Berkait dengan rencana itu Nuh mengungkapkan, sehari sebelumnya, sudah dibahas tentang rencana meresmikan hubungan antara ITS dan Soka University. “Insya Allah pada 10 Nopember 2006 di Surabaya, bertepatan dengan Dies Natalis ke 46 ITS, kami akan memulai kerja sama ini dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan. Apa yang akan dilakukan bersama tidak lain membangun peradaban. Tidak hanya membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi disamping ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan serta yang lebih penting adalah peradaban,” katanya.

Nuh mengungkapkan, dengan kerjasama ini kita bisa saling belajar. Belajar secara terus menerus merupakan kunci dari kesuksesan. ”Kami yakin bahwa di tiap diri seseorang, komunitas, institusi atau organisasi bahkan bangsa itu selalu memiliki kecerdasan lokal (local genius) dan kearifan lokal (local wisdom). Mempelajari dan memahami adanya local genius dan local wisdom merupakan modal yang harus kita miliki dalam membangun interaksi sosial antara keragaman kelompok. Dan itu, harus kita miliki kalau kita ingin membangun dunia ini dengan adil dan damai,” katanya.

Dikatakan Nuh, pemberian penghargaan ini memberikan makna bahwa di antara kita sudah saling mengenal (mutually recognizing), saling mengetahui dan memahami (mutually understanding), saling percaya (mutually trust) dan saling hormat menghormati (mutually respect). ”Dari keempat hal tersebut, diharapkan kita semua saling memberikan manfaat atau keuntungan (mutually benefit). Benefit tersebut tidak hanya bagi ITS dan Soka University, tapi juga kepada masyarakat secara luas. Hal ini dikarenakan, apa yang kita lakukan didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan (humanistic values),” jelas Nuh yang juga pernah mendapatkan JICA Awards. (humas/asa)

Berita Terkait