Rektor ITS saat ini, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA juga tampil sebagai salah satu kandidat. Keikutsertaannya dalam pemilihan kali ini, mengingat ia masih berhak untuk dipilih kembali, karena baru satu kali periode memimpin ITS. Meski Nuh ikut mencalonkan diri sebagai calon incumbent, itu bukan berarti tidak ada kandidat lainnya. Buktinya selain Nuh, masih ada enam nama lainnya, masing-masing, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Prof Ir Paulus Indiyono MSc PhD, Dr Ir Djauhar Manfaat MSc, Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD, dan Ir I Ketut Aria Pria Utama MSc, PhD.
Ketujuh calon rektor itu, Jumat (29/9) siang diperkenalkan satu dengan yang lain oleh Panitia Pemilihan Rektor (Pilcarek) ITS 2007-2011. Mereka juga telah menyepakati serangkaian jadwal yang akan dilalui hingga tahap akhir pemilihan yang direncanakan dilakukan pada 17 November 2006 mendatang.
Ketua Pilcarek, Prof Mahmud Zaki MSc, mengatakan, hingga batas akhir penyerahan pernyataan kesediaan untuk menjadi rektor Jumat pukul 11.00 WIB, dari 57 orang yang eligible menjadi pimpinan tertinggi di ITS, hanya ada tujuh nama yang menyatakan siap. ”Perlu dicatat, mereka tidak mencalonkan diri, tapi menyatakan siap untuk mengikuti proses pemilihan rektor periode berikutnya. Sungguh kami sangat menghargai kesediaan mereka ikut dalam proses pemilihan rektor periode 2007-2011,” katanya.
Diungkapkan Mahmud Zaki, dari 57 nama yang eligible dan kemudian mengembalikan, ada 47 orang yang menyatakan tidak bersedia, 7 orang menyatakan bersedia, dan tiga orang lagi tidak menyerahkan surat pernyataannya, karena sedang bertugas di luar ITS dan luar negeri.
”Panitia telah menyusun serangkaian agenda pelaksanaan pemilihan rektor, penentuan persyaratan, temu kenal bakal calon, penjaringan, penyampaian visi-misi dan rencana pemilihan. ”Target panitia, sesuai aturan pemerintah, dua bulan sebelum masa jabatan rektor sekarang berakhir, sudah harus memberikan pertimbangan dan masukan tiga nama ke Jakarta untuk ditetapkan sebagai Rektor ITS periode 2007-2011,” katanya.
Perkenalan Singkat
Dalam perkenalan singkatnya dihadapan para wartawan, keenam calon, selain Mohammad Nuh, menyatakan siap untuk bertarung dan keluar sebagai pemenang mengalahkan calon incumbent. Sedang Nuh menyatakan siap dengan program untuk melanjutkan apa yang selama ini belum terselesaikan. ”Ada dua program yang kembali akan saya jalankan pada periode 2007-2011 nanti. Kalau selama ini saya mencanangkan program menghantarkan ITS menuju PTBHMN dan menuju pengakuan internasional atau internationally recognized, maka berikutnya adalah memasuki ITS menjadi PTBHMN dan pengakuan internasional,” katanya.
Bagimana dengan calon yang lain? Ir I. Ketut Aria Pria Utama MSc PhD, calon rektor dengan usia termuda, 39 tahun, menyatakan, keikutsertaannya dalam Pilcarek tidak lain karena dirinya telah memiliki syarat untuk ikut dan dipilih. ”Melalui Pilcarek ini saya ingin mengukur kemampuan diri. Apakah saya someone atau somebody,” kata Doktor Lulusan University of Southampton, Inggris tahun 1996 ini.
Dr Ir Djauhar Manfaat MSc, kolega satu jurusan Ketut Aria Pria Utama, di Jurusan Teknik Perkapalan, menyatakan, keikutsertaannya dalam Pilcarek kali ini merupakan bagian untuk membangun demokrasi di ITS. ”Memang apa yang telah dicapai dan dijalankan oleh rektor sekarang cukup baik, tapi saya juga punya obsesi untuk menjadikan ITS lebih baik lagi berkait dengan kesejahteraan dosen, karyawan dan mahasiswa,” kata doktor lulusan University of Strathclde, Glasgow, Inggris tahun 1998 ini.
Sementara dua calon rektor yang pada periode sebelumnya juga ikut dalam pemilihan, masing-masing, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc, dan Prof Ir Paulus Indiyono MSc PhD, mengungkapkan, pengalamannya mengikuti Pilcarek sebelumnya memberikan motivasi tersendiri bagi dirinya. ”Bagi saya terpilih atau tidak terpilih itu soal lain. Terpenting saya telah bersedia untuk mengikuti Pilcarek kali ini sebagai tanggungjawab pribadi yang dinyatakan eligible menjadi rektor ITS,” kata Paulus Indiyono, doktor lulusan Newcastel Upon Tyne, Inggris tahun 1996 ini.
Sedang Nadjadji Anwar, doktor lulusan Toyo University, Jepang tahun 1998, mengatakan, ”Sebagai orang yang punya komitmen dan pengalaman di perguruan tinggi saya punya kapasitas untuk maju dalam Pilcarek dan siap untuk mengalahkan calon incumbent,” kata Ketua Kopertis Wilayah VII Jatim ini.
Dua calon lainnya, masing-masing Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, dan Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD., juga mengakui hal sama. Keikutsertaan mereka bagian dari memenuhi panggilan untuk membangun ITS ke depan lebih maju lagi. “Selain memenuhi kewajiban dan hak, keikutsertaan saya dalam Pilcarek tidak lain untuk secara bersama-sama kembali bersaing dengan tiga rekan saya semasa awal kuliah dahulu yang kini ketiganya telah menyandang gelar guru besar atau profesor,” kata Eko Budi Djatmiko, doktor lulusan University of Glasgow, Inggris tahun 1992 yang pernah satu kelas di tingkat satu bersama dengan Nuh, Paulus, dan Suprobo.
Sementara Suprobo, doktor lulusan Purdue University, AS tahun 1991, mengatakan, keikutsertannya merupakan bagian dari upaya untuk melanjutkan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh rektor sekarang. ”Saya punya pemikiran-pemikiran untuk membangun ITS ke depan, dan pemikiran-pemikiran ini, tentu tidak meski saya yang menjalankan jika terpilih menjadi rektor, tapi siapa saja yang nantinya menjadi rektor akan memperoleh masukan dari calon lainnya. Saya pikir akan makin banyak masukan dari para calon rektor akan makin baik,” katanya. (humas/asa)
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pengurus Wilayah
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kompleksitas pasar kerja nasional, Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengenalkan mobil urban edisi terbarunya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali dipercaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu