ITS News

Sabtu, 28 September 2024
13 Oktober 2006, 12:10

Shofwan: Jadikan Ramadhan Bulan yang Produktif

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Peraih peringkat I Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2006 ini memaparkan bagaimana Ramadhan-Ramadhan yang ia saksikan selama ini."Saat ini sepertinya Ramadhan hanya formalitas saja, bahkan banyak yang memakai puasa untuk alasan tidak produktif," kata Shofwan.

Menurut Mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia ini, Ramadhan sekarang sudah terlihat bertolak belakang dengan apa yang ditauladankan oleh Rasulullah. "Pada zaman Nabi Muhammad SAW, puasa bukanlah bulan untuk bermalasan. Justru banyak prestasi gemilang yang diukir saat Ramadhan di zaman Rasul. Seperti Fathul Makkah dan kemenangan di saat perang Badar, semuanya terjadi di saat bulan Ramadhan," kata Shofwan.

Hal tersebut, ungkap Shofwan, seakan-akan terbalik dengan keadaan di masa sekarang. Ramadhan sebagai bulan yang memberikan banyak kesempatan untuk produktif, kurang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat di zaman sekarang terutama kaum remaja. "Coba lihat saja sinetron-sinetron di TV, hampir semuanya memberikan pelajaran yang kurang tepat kepada remaja," ujarnya.

Dikatakannya pula, saat ini banyak remaja menganggap Ramadhan adalah suatu waktu ritual tahunan yang sekedar hanya lewat saja. Dan bagi remaja Muslim, kebanyakan kalaupun puasa juga hanya melakukan ritual tidak makan dan minum, tanpa diikuti substansi ruhiyah. Sehingga seakan-akan Ramadhan saat ini hampa, atau bahkan bisa dikatakan Shofwan sebagai mati.

Dalam bukunya, Shofwan menyampaikan beberapa pesan moral khususnya untuk menghidupkan kembali Ramadhan."Saya mencoba menyusun buku dengan bahasa yang Insya Allah mudah dipahami, yang didalamnya ada sisi fiqh, sosial, serta bagiamana kita dapat belajar untuk dapat produktif di bulan mulia ini," ujar Mahasiswa asal Jogja tersebut.

Mahasiswa yang menjadi Direktur Nasional Community For Freedom And Social Transformation (CONFRONT) ini menambahkan, Ramadhan adalah momen perubahan. Selama satu bulan ini, umat Muslim digembleng untuk dapat memasuki bulan-bulan berikutnya dengan lebih baik. "Di bulan yang mulia ini marilah kita terus bergerak dan terus produktif. Semoga walaupun dalam keadaan lapar dan dahaga, hal ini tidak membuat kita merasa malas untuk produktif," pungkasnya. (jie/ftr)

Berita Terkait