Dra Agnes Tuti Rumiati MSc, Ketua Tim Sosial Tim ITS untuk penanganan lumpur Lapindo mengatakan, ITS ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh ITS tidak semata-mata hanya melakukan pendataan, tapi juga pada kesempatan lain melakukan pembinaan, agar di tengah kegalauan para korban lumpur, ada sedikit harapan yang bisa mereka perbuat.

”Awalnya kami hanya membatasi untuk 20 peserta, tapi ternyata banyak dari pemuda dan pemudi yang minta untuk ikut dalam pelatihan ini. Akhirnya kami batasi untuk tahap pertama ditetapkan 40 peserta, kemudian jika dalam evaluasi nanti hasilnya cukup baik, akan diberi kesempatan lagi kepada yang belum ikut,” katanya.

Benny dari PT Telkom Divre V Jatim mengatakan, pihaknya ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial di Lapindo tidak lain bagian dari upaya untuk meringankan beban warga yang terkena musibah lumpur panas. “Pelatihan ini diharapkan akan memberikan bekal dan tambahan pengetahuan baru dalam mencari atau membuka lapangan kerja, mengingat kini penyebaran dan penggunaan hand phone sangat luas. Mudah-mudahan yang kami gagas bersama ITS ini ada manfaatnya,” katanya.

Benny juga menjanjikan jika ada dari para peserta yang memiliki keterampilan melebihi rata-rata, ia siap untuk merangkul untuk bersama-sama mengembangkan usaha servis HP dengan koperasi milik Telkom. ”Jika nanti memang ada peserta yang membutuhkan pendanaan, kami juga akan mengusahakan untuk menggandengkannya dengan koperasi milik Telkom. Karena itu kami menyambut baik dalam pelatihan ini peserta juga dibekali oleh ITS pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai bekal untuk mereka berusaha,” katanya.   

Agnes menambahkan, sebelumnya, para pengungsi yang berada di Pasar Baru Porong juga telah menerima bentuk-bentuk pelatihan seperti membuat usaha makanan kecil dan cindera mata. ”Tujuan dari bentuk-bentuk pelatihan ini tidak lain, kami ingin mengajak kepada masyarakat korban lumpur yang mungkin karena musibah ini harus kehilangan pekerjaan, kemudian terinspirasi untuk memperoleh pekerjaan baru melalui pelatihan keterampilan ini,” katanya.

Bukan hanya itu, di Pasar Baru Porong, para mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS juga telah memberikan pembekalan dalam bentuk bimbingan belajar bagi para sisiwa SD dan SMP.

Tentang dipilihnya pelatihan servis hand phone saat ini, Tuti menjelaskan, karena yang menyiapkan dana adalah PT Telkom, sedang ITS akan menyiapkan para instrukturnya, maka yang paling tepat memang melatih mereka dengan keterampilan servis hand phone. (Humas/asa)