Saat ini kemajuan teknologi telah menjadi tren di segala bidang. Setiap perusahaan berlomba-lomba menciptakan inovasi hingga tercipta alat yang super canggih. Begitu juga yang dialami oleh peralatan survei (pemetaan). Dengan segala kemajuannya, alat survei saat ini telah memiliki tingkat akurasi dan kecepatan tinggi serta menawarkan berbagai kemudahan bagi pengunanya.

Menanggapi hal tersebut, Teknik Geomatika ITS nampaknya tak mau berdiam diri. Terbukti, Selasa (21/11) pagi, jurusan yang syarat dengan ilmu pengukuran dan pemetaan permukaan bumi ini mengadakan sosialisasi berupa seminar mengenai peralatan survei oseanografi dengan teknologi mutakhir.

Diwawancarai oleh kru ITS Online di sela-sela acara, ketua panitia mengatakan bahwa pentingnya kalangan akademik mengenal peralatan survei oseanografi dengan teknologi canggih. Hal ini terkait dengan kampus ITS yang bidang keahliannya berbasis kelautan.

“Tidak bisa dipungkuri lagi, teknologi sudah semakin canggih. Dan hal ini penting bagi kita khususnya ITS yang notabene berbasis kelautan, untuk menunjang keilmuan,” ungkap Lalu Muhammad Jaelani ST yang juga staf pengajar di program studi Teknik Geomatika ITS.

Salah satu alatnya bernama Nortek Aquadopp Current Meter. Alat buatan Amerika ini memiliki berbagai kelebihan dengan teknologi terkini. Diantaranya dapat mengirim data survei secara realtime dengan gelombang radio dan Global System for Mobile Communications (GSM). Singkatnya alat ini dapat dioperasikan secara jarak jauh.

“Memang luar biasa alat ini. Tidak perlu banyak tenaga, bisa kita pantau dari jarak jauh, misalnya alatnya ditaruh di Selat Madura lalu kita bisa kontrol dari Surabaya bahkan Jakarta,” kata Jaelani.

Selain itu, alat tersebut juga memiliki tingkat akurasi data yang tinggi. Sebagaimana yang diungkapakan pria lulusan Teknik Geodesi UGM ini. “Baik buruknya alat itu kan bisa dilihat dari ketelitiannya. Semakin akurat datanya maka semakin bagus pula alatnya, seperti terdapat pada alat ini,” kata Ir Fikhuddin Soedjono yang juga sebagai staf marketing PT Hydronav Tehnikatama.

Acara ini disambut meriah oleh para peserta. Utamanya dari kalangan staf pengajar Teknik Kelautan ITS dan Teknik Geomatika ITS. Harapan mereka ITS mampu memiliki beberapa peralatan survei oseanografi canggih untuk mendukung proses kegiatan keilmuan di ITS.

“Ya semoga saja ke depannya ITS bisa membeli alat yang harganya berkisar 1 miliar. Karena sekali lagi ITS adalah kampus yang memiliki kosentrasi lebih di bidang kelautan,” tutur Khomsin ST MT, pengamat oseanografi sekaligus staf pengajar Teknik Geomatika ITS.(han/ftr)