ITS News

Sabtu, 28 September 2024
24 November 2006, 07:11

FTK Targetkan Konferensi dan Eksebisi Internasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Teknologi memang tidak bisa diam ditempat. Dalam hitungan jam, teknologi bisa berkembang pesat dan mempengaruhi kehidupan manusia. Seperti itulah yang dapat digambarkan dari STATK VI yang dihelat kemarin, Kamis (23/11). STATK VI merupakan salah satu agenda besar tahunan FTK ITS. Dimana seminar ini merupakan salah satu jembatan antara dunia pendidikan dengan pemerintah dan industri.

Bertempat di ruang seminar Gedung Rektorat ITS, acara yang sedianya dibuka oleh Rektor ITS, harus diwakili dekan FTK, Ir Asjhar Imron MSc MSE PED. Usai dibuka dekan, Ir Yusuf Sutomo MSc selaku ketua panitia memberikan laporan tentang STATK VI. Selanjutnya, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Capt. Bobby Mamahit, mewakili Ir H Harijogi, Direktur Jendral Perhubungan Laut RI dalam memberikan sambutan.

Bobby selaku Keynote Speaker 1, menyampaikan dan sedikit menjelaskan pesan-pesan dari Harijogi yang memang sudah tercetak dalam buku abstrak. Mendampingi Bobby, Capt. Irawan Alwi MIIMS selaku Keynote Speaker 2 memberikan sambutan.

”Kehadiran ITS dengan FTK-nya merupakan satu hal yang sangat penting. Kontribusinya sangat diharapkan dalam memberi solusi kepada pemerintah, bagaimana sebaiknya industri maritime Indonesia dikembangkan dengan efisen, cepat dan tepat,” ujar Presiden Direktur Carsurin itu.

Carsurin sendiri adalah sebuah perusahaan jasa independent konsultasi dan survai yang merupakan pendukung utama STATK VI selain Departemen Perhubungan Laut.

Seminar bertema Membangun Teknologi Kelautan Yang Aman dan Andal itu dibagi menjadi 3 kelompok usai diskusi panel dengan kedua Keynote Speaker. Kelompok pertama tetap bertempat di ruang sidang lantai 3 sebagai ruang A membahas tentang Hidrodinamika.

Kelompok kedua membahas perancangan dan produksi kapal menggunakan ruang senat lantai 2 Gedung Rektorat sebagai ruang B. Terakhir, menempati di ruang sidang Dekanat FTK sebagai ruang C membahas tentang Marine System dan Transportasi laut.

Menurut Yusuf, pada awalnya ada 41 abstrak yang dikirm ke panitia, tapi hanya 30 yang benar-benar berpartisipasi. Ketiga puluh pengirim abstrak itu berasal dari FTK, BPPT LHI, Universitas Hasanudin, dan Universitas Patimura. Bahkan beberapa dari pemakalah tersebut adalah mahasiswa S1.

”Yang saya seminarkan ini judul TA. Setelah dinyatakan lulus, Pak Joe mengusulkan agar diikutkan STATK,” ungkap Rinta Aprilliana, mahasiswa Teknik Perkapalan bimbingan Ir Djauhar Manfaat MSc PhD. Dalam seminar itu, Rinta membahas Analisis Stabilitas Kapal Ferry Bentuk Badan Catamaran Berbasis Peraturan IMO.

Lain halnya dengan Djunaedy Effendy, dia membahas Hambatan Kapal Pada Badan Kapal Patroli Cepat Bentuk Catamaran Dengan Metode Insel-Molland.

STATJ VI kali ini, oleh Yusuf diharapkan mampu menjembatani proses tukar informasi ilmiah, pengetahuan teknologi, khususnya di bidang kelautan antara Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Industri.

Selain itu juga agar bisa menjadi media konferensi dan eksebisi tingkat dunia sehingga menjadi kebanggaan Indonesia. Namun, menurut Yusuf, Masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi.

”Karena tempatnya di kampus, beberapa industri mengira seminar ini adalah porsi akademik. Padahal Hasil seminar ini bisa diaplikasikan dan berguna untuk mereka,” ungkap dosen Teknik Kelautan itu.

Yusuf menambahkan, ambisi saat ini adalah seminar ini bias meluas keluar, sehingga menjadi konferensi internasional. Dia mencontohkan, Offshore Europe di Inggris dan OSEA di Singapura. ”Dulunya hanya seminar, sekarang menjadi konferensi dan eksebisi internasional. Itu tujuan kita,” imbuhnya. (ech/rif)

Berita Terkait