ITS News

Sabtu, 28 September 2024
25 November 2006, 14:11

Lawakan Brodin Hangatkan Malam Dies Natalis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam acara ini Brodin tampil bersama grup lawaknya. Selain lawakan, mereka juga membawakan guyonan khas Surabaya berupa ludruk serta pantun atau parikan. Penampilan mereka tak kalah seru dengan duet Ratu yang menjadi pengisis acara utama. “Kalo bisa, tahun depan ITS menjadi Institut Teknologi Sebelas Nopember, itukan namanya peningkatan, tak iye?” ujar Brodin dengan logat khasnya mengawali candanya.

Brodin dengan gayanya yang jenaka tak segan-segan menggunakan para pejabat ITS sebagai bahan leluconnya, termasuk Rektor ITS Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA. “Pak Nuh itu ibaratnya Suzuki Vitara, sungguh-sungguh lelaki vitalitas tiada tara,“ ujar Brodin disambut tawa para penonton.

Brodin juga menggunakan kegiatan pemilihan Rektor ITS yang sedang hangat ini sebagai bahan lelucon. Tiga calon rektor, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar, Prof Ir Priyo Suprobo PhD dan Prof Ir Mohammad Nuh DEA dijadikan bahan sindiran dan pengocok perut oleh pelawak yang juga alumni ITS ini. Ketiga orang tersebut pun hanya bisa tersenyum mendengar guyonan khas Brodin.

Alumni D3 Teknik Sipil ITS ini memang sudah melawak sejak lama. “Saya melawak ini sudah sejak kuliah di ITS dulu. Tapi waktu itu saya masih pakai nama asli saya, Wasis,” ujarnya ketika diwawancarai seusai acara. Saat masih melawak di ITS dulu Brodin mengaku lebih terkenal dari pada Rektor. “Kalau ditanya siapa Rektor ITS belum tentu tahu tapi kalau ditanya siapa yang paling gendeng tentu tahu kalau saya,” terang Brodin bangga.

Dengan melucu Brodin menyatakan rasa senangnya bisa tampil di kampusnya dulu. “Saya kecewa ITS sudah 46 tahun tapi saya kok baru diundang satu kali. Tahun depan saya harap bisa tampil lagi,” ujar dengan tersenyum.

Pelawak Brodin sendiri mulai dikenal sejak membawakan karakter dengan logat dan penampilan khas ala Madura di salah satu televisi lokal di Surabaya. Sejak saat itu imej Brodin memang tak lepas dari tokoh yang diperankannya. Ketika ditanya kenapa memilih penampilan sperti ini, Brodin menjawab dengan jenaka.“Wah ini kan tuntutan dapur,” ujarnya.

Tanggapan para penonton yang sebagaian besar keluarga besar ITS dan warga Surabaya terhadap lawakan Brodin ini cukup baik, terbukti setiap lawakan yang dilempar ke penonton disambut dengan tawa. Meski demikian beberapa penoton menyayangkan lemahnya sound system acara penutup Dies Natalis ini. “Gak jelas lawakannya. Dari lantai 3 gak jelas mereka bicara apa,” ujar Desy salah satu mahasiswa ITS yang menonton acara ini.(rif/ftr)

Berita Terkait