Untuk kesekian kalinya Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS kembali menggelar Seminar Pergaulan Islami (SPI). Bertempat di ruang seminar gedung Pasca sarjana ITS, acara ini dihadiri ratusan peserta yang mayoritas adalah mahasiswa. Dalam seminar ini dibahas mengenai problem pergaulan yang dihadapi remaja, sesuai dengan tajuk tema Jangan Mau Ditipu Cinta!.
Salah satu pembicara, Ustadz Bukhori memperingatkan mahasiswi agar selalu waspada tak terjerumus pada cinta yang tak dikehendaki.”Kalau ada pria yang suka miscall-miscall atau suka menggoda dengan sms, kalian jangan nyerah saja. Tawari opsi apa ia sudah berani meminang atau nggak. Jika nggak berani, maka namanya nggak jantan”, komentar Bukhori yang juga adik tingkat penulis novel Ayat-Ayat Cinta, Habiburrahman el-Shirazi.
Salim : Laki-laki itu "Buaya"
Sementara itu, diawali dengan pemutaran film dokumenter, pembicara yang lain, Salim A Fillah menjelaskan kecenderungan pria dan wanita terhadap sesuatu yang berbau seks. Bahkan sembari bercanda, penulis buku pergaulan remaja dan pengembangan diri ini, melontarkan pernyataan bahwa semua laki-laki adalah buaya. ”Tidak pandang bulu, entah itu buaya darat atau buaya dakwah. Saya yakin wanita akan sepakat dengan ini,” celutuknya dengan disambut tawa para peserta.
Selanjutnya, Salim juga menegaskan, wanita akan jatuh jika mendapat touch dari lawan jenisnya. Yang dimaksud
Makna Hubungan Lawan Jenis Dalam Perspektif Islam
Ditemui ITS Online seusai acara, Salim menjelaskan mengenai makna hubungan lawan jenis dalam perspektif Islam. ”Pacaran itu hanya ada setelah nikah,” ujarnya sambil tersenyum. Salim mengamati bahwa saat ini remaja muda muslim hanya mengetahui larangan hubungan lawan jenis sebelum menikah melalui ayat-ayat yang bersifat normatif. ”Nah, saya akan mencoba menjelaskan hal ini dengan contoh riil sehingga lebih mudah diterima oleh anak muda,” papar mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Gajah Mada dan Prodi Psikologi IAIN Sunan Kalijaga.
Banyaknya pemahaman yang salah tentang cinta, membawa keprihatinan tersendiri bagi Salim. Bagi lelaki asli Yogyakarta ini, cinta seharusnya mendukung produktifitas. ”Tidak seperti pacaran yang banyak melahirkan konflik dan kemarahan,” tuturnya. Bahkan prinsip saling memberi dengan ikhlas tidak dapat ditemui pada hubungan relasi pasangan yang berpacaran, ”Psikologi pacaran itu psikologi orang bertamu, mintanya selalu dilayani,” tegas Salim.
Pada akhir wawancara Salim memcoba memberikan motivasi kepada mahasiswa ITS bahwa cinta adalah fitrah yang harus dikelola dengan baik dan memiliki visi, cinta yang liar dan berdasar pada erotisme hanya akan menghasilkan cinta yang melemahkan.
Seminar pergaulan Islami yang berlangsung selama setengah hari ini, sengaja mengangkat tema cinta sebagai topik utamanya. “Hal ini sebagai wujud upaya kita untuk memberikan suatu pendidikan bagaimana seharusnya kita menyikapi cinta. Yang mana selama ini kita pun pasti memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang cinta ini sendiri”, tegas Pandu Bahari, ketua acara. (ap/m3/th@)
Kampus ITS, ITS News — Capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia adalah Hendy Gilang
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca