Setelah tiga tahun berturut-turut diadakan kompetisi IMA, maka tahun 2006 tiba giliran Teknik Industri ITS yang berhasil menduduki peringkat satu. Artinya, saat ini jurusan yang masuk Fakultas Teknik Industri (FTI) ini berhasil membuktikan mutu manajemen jurusan terbaik se-ITS. Tidak mudah perjuangan yang dilakukan, hingga mampu bertahan dan menjadi juara satu dalam kompetisi IMA 2006. Sebab, tahun sebelumnya, jurusan ini menjadi juara dua setelah Jurusan Arsitektur ITS.

Dalam perhelatan IMA 2006, Teknik Industri yang berdiri sejak tahun 1985 ini termasuk dalam kelompok satu. Memang, terdapat penggolongan peserta dalam beberapa kelompok berdasarkan usia jurusan atau program studi. Tentunya, peserta kelompok satu terdiri dari jurusan tua di ITS, seperti Teknik Eletro, Teknik Sipil, dan Teknik Mesin.

Berbagai usaha dilakukan jurusan Teknik Industri ITS. Salah satunya, melalui International Conference on Operation and Supply Chain Management (OSCM). Acara yang diikuti oleh sekitar 30 negara ini dinyatakan oleh tim penilai IMA 2006 sebagai usaha yang mendapatkan score signifikan. Sebab, OSCM merupakan event besar berskala internasional.

Hal ini diungkapkan Ketua Jurusan (kajur) Teknik Industri saat ditemui ITS Online, Selasa (28/11). ”Nilai menonjol yang kita dapatkan adalah dari International Conference mengenai Operation and Supply Chain Management. Acara ini terkait dengan academic reputation yang menjadi salah satu kategori penilaian IMA 2006 ini,” kata Dr Ir Udisubakti Ciptomulyono M Eng Sc.

Dalam acara ini, Teknik Industri ITS bekerjasama dengan beberapa institusi manajemen dan teknologi terkemuka di Asia serta Eropa. Antara lain, Production and Operations Management Association (IPIOMS), Asian Intitute of Technology, European Operations Management Association (EUROMA), dan MS/OR Society of Malaysia.

Penggagas acara ini dari Teknik Industri ITS sendiri. Berawal dari keinginan mengenalkan salah satu produk unggulan yang dikembangkan oleh Teknik Industri ITS. Yaitu konsep manajemen yang menghubungkan antara produsen, supplyer, dan konsumen, atau sering disebut dengan Supply Chain Management.

Tak Ada Kiat Khusus
Tak hanya itu, ada faktor utama yang dilakukan oleh Teknik Industri ITS hingga mampu menggondol sebuah mobil Toyota Avanza terbaru sebagai hadiah utama IMA 2006 ini. Yaitu, kebiasaan melakukan yang terbaik terbaik dalam segala aktivitas, baik oleh dosen, karyawan, dan mahasiswa di Jurusan Teknik Industri ITS.

Tidak ada kiat khusus yang dilakukan dalam mengikuti kompetisi IMA 2006. Yang ada hanya menjalankan sesuai kebiasaan. “Kita nggak ada kiat khusus ikut kompetisi IMA 2006. Semuanya berjalan sesuai biasanya.” ungkap pria yang akrab disapa Udi ini.

Memang tidak diragukan lagi keempat kriteria penilaian IMA 2006 ini, academic reputation, administration, audit and accountability, research and public service, serta student and activities, telah dimiliki oleh Jurusan Teknik Industri ITS. ”Kebetulan saat ini jumlah penilitian kita terbanyak diantara jurusan lain di ITS. Dari segi academic reputation jurusan ini juga mendapat peminat terbanyak setelah teknik informatika,” komentar pria lulusan University of Melbourne Australia.

Bagi Jurusan Teknik Industri ITS, prestasi yang baru saja diraih membuatnya untuk selalu meningkatkan kualitas dalam berbagai hal, utamanya bidang keilmuan. ”Kedepannya, kita akan meningkatkan jumlah penelitian, serta mutu pendidikan. Seperti tak lama lagi jurusan TI ini akan membuka pendidikan S3, ” imbuh pria berkacamata asal Malang ini.

Harapannya, imbuh Udi, prestasi ini mampu dipertahankan sebagai motivasi untuk berprestasi dalam segala bidang. ”Tak hanya berhenti di sini, prestasi ini harus dipertahankan. Mengingat prestasi ini sebagai motivasi berprestasi,” pungkas Udi mengakhiri wawancara. (han/th@)