ITS News

Minggu, 29 September 2024
09 Desember 2006, 10:12

Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelatihan Memasuki Dunia Kerja yang diikuti sekitar 80 mahasiswa ini bertujuan memberi pengarahan kepada mahasiswa agar siap memasuki dunia kerja. Peserta tak hanya dari jurusan Teknik Mesin saja, tapi juga mahasiswa jurusan lainnya.

Acara ini berlangsung Sabtu (9/12), mendatangkan Ellen Samil, Human Resource Development (HRD) PT Unilever Tbk. Ellen memaparkan tentang apa yang harus dilakukan seorang calon pekerja. "Pertama yang harus dilakukan adalah kenali diri, apa yang kita sukai dan apa yang tidak kita sukai. Selanjutnya mengasah kompetensi dan skill, baik hard skill maupun soft skill," terang wanita berusia 54 tahun ini.

Ellen yang memulai debut kariernya di Unilever pada tahun 1980 ini, memandang bahwa mahasiswa ITS sebenarnya memiliki hard skill yang kuat, akan tetapi soft skill
yang dimiliki masih kurang. "Sehingga perlu banyak belajar bagaimana ‘menjual diri’ dan hal tersebut harus disiapkan sejak dini. Janganlah menjadi katak dalam tempurung, keluarlah cari ilmu yang banyak," ujar ibu yang mengaku masih berjiwa 17 tahun ini.

Acara dilanjutkan dengan sesi simulasi. Masing-masing peserta harus mendapatkan pasangan sebagai partner untuk sharing. Suasana pun mendadak berubah menjadi gaduh saat sesi ini, sebab berbagai ekspresi muncul seketika.

Setelah sesi sharing selesai, Ellen kemudian memberikan kesempatan bagi beberapa orang peserta untuk menyimpulkan manfaatnya. "Dari sharing seseorang akan tahu bahwa yang menurut dirinya baik belum tentu menurut orang lain baik. Ketika seseorang merasa puas dengan pekerjaannya, belum tentu orang lain merasakan hal yang sama pula," ungkap Ellen.

Ellen menekankan bahwa sharing tidak harus dibatasi dengan teman terdekat saja, tapi juga dengan orang sekitar. Karena dengan sharing, imbuhnya, kita bisa bertukar ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik.

Wanita berkacamata ini juga mengatakan, bahwa perempuan cenderung lebih mudah beradaptasi dibanding laki-laki. Karena, komentar Ellen, kebanyakan wanita tidak terlalu mengejar karier. Sehingga, lebih betah bekerja di satu tempat saja asalkan sudah mendapatkan dunianya yaitu suasana kekeluargaan. "Bahkan di Unilever sendiri prosentase wanita yang bekerja 55 persen lebih banyak daripada laki-laki," tuturnya. (m2/jie/th@)

Berita Terkait