ITS News

Sabtu, 28 September 2024
17 Desember 2006, 11:12

Ajarkan Pergaulan Islami Lewat SAI 1

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak ada habisnya bagi kaum muda berbicara masalah pergaulan. Seringkali ketika usia labil, pemuda dihadapkan pada pilihan pergaulan, baik atau buruk. Menyikapi hal ini, lembaga dakwah jurusan Teknik Geomatika ITS, Geodetic Islamic Study (GIS), memberikan suguhan tentang cara bergaul yang Islami.

Melalui materi pergaulan Islami ini, diharapkan dapat memberi pencerahan bagi mahasiswa Teknik Geomatika ITS agar tidak terjerumus dalam perbuatan negatif. Begitu yang diungkapkan ketua panitia, Johan Septian Farobi. ”Harapannya acara ini bisa jadi tambahan ilmu utamanya masalah pergaulan yang benar. Biar para peserta nggak melakukan perbuatan maksiat,” ungkap Johan.

Dijelaskan salah satu pembicara, Muhammad Yasrif Ananda, pergaulan islami adalah pergaulan yang didasari oleh perbuatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Salah satunya, menjaga hati dalam pergaulan agar tidak terperangkap oleh perbuatan zina. ”Seringkali kita bergaul sehari-hari berinteraksi dengan lawan jenis. Ini tantangan buat kita untuk menjaga hati pikiran agar tidak mengarah ke perbuatan zina. Salah satunya tipsnya bergaulah dengan lawan jenis seperlunya, sesuai dengan butuhnya apa. Jangan ditambahi dan mengada-ada,” ungkap Yasrif, yang juga sekretaris umum JMMI.

Sementara itu, pembicara lain, Nugroho Fredivianus, mengatakana ada banyak model pendekatan yang mengarah ke perbuatan zina. Bahkan ada yang melalui dakwah. Dakwah ini dijadikan kedok agar dapat mendekati lawan jenis. "Cara ini sangat halus dan nyaris tak terasa. ”Biasanya tengah malam, ikhwan atau akhwat berpura-pura membangunkan untuk sholat malam lewat sms atau telpon. Lama-kelamaan kenyataan ini berubah menjadi perbuatan zina. Akhirnya sang ikhwan atau akhwat menelpon berlama-lamaan dan membicarakan yang gak berguna. Perbuatan ini bisa disebut dengan setan dakwah,” papar mantan mahasiswa Teknik Elektro angkatan 1999 yang juga mantan presiden BEM ITS.

Tak hanya berbicara soal pergaulan Islami. Dalam acara ini juga dibahas tentang materi syarah aqidah dipandu oleh ustadz Ridwan Ibnu Abdul yang menerangkan bahwa aqidah merupakan dasar suatu agama dan bersifat dinamis, bisa naik turun.
”Di saat aqidah ini turun, sesegera mungkin kita bangkit dan beristiqomah. Jangan biarkan aqidah ini turun, akibatnya setan dengan mudah dapat mempengaruhi manusia hingga akhirnya melakukan dosa besar,” jelas Ridwan.

Acara ini mendapat antusiasme lebih, utamanya dari mahasiswa angkatan 2006, seperti yang diungkapkan Eko Gesang. Mahasiswa yang sekaligus Komandan Tinggi (Komting) angkatan 2006 yang mengaku acara ini sangat diperlukan remaja umumnya, "Penting untuk diketahui, bagaimana pergaulan menurut Islam.”(han/th@)

Berita Terkait